KEBIJAKAN PAJAK

Jangka Waktu PPh Final UMKM Dibatasi, DJP: Biar Usaha Naik Kelas

Muhamad Wildan | Kamis, 15 April 2021 | 13:00 WIB
Jangka Waktu PPh Final UMKM Dibatasi, DJP: Biar Usaha Naik Kelas

Kasubdit Penyuluhan Perpajakan DJP Inge Diana Rismawanti saat memberikan paparan dalam webinar bertajuk Aspek Perpajakan Dan Akuntansi Serta Pemanfaatan Teknologi Digital bagi UMKM, Kamis (15/4/2021).

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) menyatakan jangka waktu pemanfaatan PPh final UMKM sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 23/2018 perlu dibatasi demi mendorong UMKM dapat naik kelas.

Kasubdit Penyuluhan Perpajakan DJP Inge Diana Rismawanti mengatakan pemerintah tidak ingin UMKM di Indonesia selamanya menjadi UMKM tanpa ada peningkatan omzet dan skala usaha atau naik kelas.

Untuk itu, wajib pajak perlu membayar pajak sesuai dengan ketentuan umum pada UU PPh apabila jangka waktu pemanfaatan PP 23/2018 sudah habis atau omzet UMKM telah melebihi ambang batas Rp4,8 miliar.

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

"Kalau batas waktu sudah selesai maka harus kembali menggunakan tarif Pasal 17 UU PPh dan membuat laporan keuangan. Jangan khawatir, sudah ada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah yang lebih sederhana ketimbang SAK lainnya," katanya, Kamis (15/4/2021).

Merujuk Pasal 5 ayat (1) PP 23/2018, wajib pajak orang pribadi dapat membayar pajak menggunakan skema PPh final selama 7 tahun pajak, sedangkan wajib pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer, atau firma dapat memanfaatkan skema PPh final selama 4 tahun.

Sementara itu, wajib pajak badan berbentuk perseroan terbatas dapat membayar pajak menggunakan skema PPh final UMKM selama 3 tahun pajak.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Bakal Diteliti saat WP Ajukan Pengembalian Pendahuluan

Wajib pajak orang pribadi yang memanfaatkan PPh final UMKM sejak 2018 maka harus membayar pajak sesuai dengan ketentuan umum pada tahun pajak 2025. Untuk koperasi, persekutuan komanditer atau firma, mulai membayar pajak sesuai ketentuan umum UU PPh pada tahun pajak 2022.

Untuk wajib pajak perseroan terbatas yang memanfaatkan PPh final UMKM sejak 2018 harus mulai membayar PPh sesuai dengan ketentuan umum pada tahun pajak 2021.

DJP sebelumnya telah menghimbau kepada wajib pajak berbentuk perseroan terbatas yang memakai skema PPh final UMKM untuk mulai membayar pajak sesuai ketentuan umum per tahun ini melalui Pengumuman Nomor PENG-10/PJ.09/2020.

"Setelah berakhirnya jangka waktu, wajib pajak dimaksud memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan umum UU PPh untuk tahun pajak berikutnya," tulis DJP pada pengumumannya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

22 April 2021 | 23:20 WIB

sebaiknya jgn dibatasin dgn waktu dibatasinnya dgn omset (kegiatan usaha) ..itu rasional sekali dan menjadi langkah kepastian hukum bagi Tax Payer... dan adil...

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis