RUSIA

Jaga Pasokan Pangan, Ekspor Gandum Bakal Dipajaki Tahun Depan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 17 Desember 2020 | 12:00 WIB
Jaga Pasokan Pangan, Ekspor Gandum Bakal Dipajaki Tahun Depan

Ilustrasi. (DDTCNews)

MOSCOW, DDTCNews – Guna menjaga stabilitas pasokan pangan khususnya gandum di dalam negeri, Pemerintah Rusia berencana mengenakan pajak terhadap ekspor komoditas pertanian mulai tahun depan.

Pemerintah menyatakan kebijakan pajak ekspor tersebut akan diumumkan pekan ini. Otoritas akan memungut pajak secara terbatas mulai 15 Februari hingga 30 Juni 2020 dengan pungutan sebesar €25 atau setara dengan Rp431.000 untuk setiap ton ekspor biji gandum.

Konsultan pertanian Agritel Sebastian Poncelet menilai kebijakan baru tersebut bakal membuat petani dilematis. Untuk menghindari pajak, petani sebenarnya bisa mempercepat ekspor sebelum Februari 2021, tetapi dengan harga yang jauh lebih murah.

Baca Juga:
APBN 2025 Targetkan Lifting Migas 1,6 Juta Barel, Ada Sanksi bagi KKKS

"Dengan situasi ini keputusan ada di tangan petani," katanya, dikutip Kamis (17/12/2020).

Poncelet menambahkan petani juga diprediksi mendapatkan tekanan ganda pada tahun depan. Hal ini dikarenakan adanya prospek kualitas hasil panen gandum yang rendah pada 2021 sehingga harga gandum diprediksi menurun.

Selain itu, lanjutnya, pajak ekspor komoditas pertanian tersebut bakal memengaruhi volatilitas harga gandum di tingkat internasional. Hal ini dikarenakan Rusia merupakan salah satu pemasok terbesar kebutuhan gandum di dunia.

Baca Juga:
Desember 2024: PPN 12%, Harga Eceran Rokok Naik, dan Persiapan Coretax

Sementara itu, Ketua Asosiasi Eksportir Pertanian Rusia Eduard Zernin berpendapat kebijakan pajak ekspor bukan pilihan kebijakan yang tepat untuk menstabilkan harga pangan. Menurutnya, pemerintah memiliki banyak opsi untuk menjaga pasokan dan mengamankan harga pangan tetap stabil.

"Tindakan pembatasan ekspor yang diperkenalkan ini sungguh mengecewakan," ujarnya.

Seperti dilansir agriculture.com, penerapan pajak ekspor diproyeksikan langsung mengerem ekspor komoditas pertanian yang diprediksi mencapai 40,8 juta ton untuk 2020/2021. Dampak pajak ekspor akan mengurangi ekspor gandum Rusia berkisar 2-3 juta ton. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI