KEBIJAKAN EKONOMI

Isi Kuliah Umum, Begini Pesan Menkeu untuk Mahasiswa RI di AS

Redaksi DDTCNews | Rabu, 10 April 2019 | 16:37 WIB
Isi Kuliah Umum, Begini Pesan Menkeu untuk Mahasiswa RI di AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisi kuliah umum untuk mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat. Sejumlah pesan disampaikan terkait dengan kondisi perekonomian terkini.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyampaikan kuliah umum dihadapan 150 mahasiswa Indonesia dan mengambil tempat di Columbia University, New York. Kondisi ekonomi nasional menjadi pembahasan utama.

Dia menjelaskan, kondisi ekonomi dalam lima tahun terkahir memang penuh tantangan. Namun, hal tersebut dinilainya dapat dilalui dengan baik oleh pemerintah dan relatif lebih baik dari negara lain sesama emerging market.

Baca Juga:
DJP Klaim Insentif Pajak 2025 Sudah Akomodir Rumah Tangga dan UMKM

"Dalam beberapa tahun terakhir kondisi ekonomi kita sudah jauh lebih baik, dan lebih berdaya tahan dari tahun 2013 (saat terjadi taper tantrum). Dibandingkan empat fragile country lain, Indonesia menjadi salah satu yang paling berdaya tahan di dunia," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (10/4/2019).

Walapun dinamika ekonomi cenderung membaik namun beberapa catatan diungkapkan Menkeu Sri Mulyani. Salah satunya adalah masih rendahnya prosentase penghasilan masyarakat yang ditabung.

Menurutnya, persentase penghasilan yang ditabung masyarakat Indonesia sebesar 30% belum ideal. Pasalnya, belum mencukupi untuk melakukan pembiayaan negara.

Baca Juga:
PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

"Saving rate di indonesia masih sekitar 30-33%. Kondisi ini masih di bawah sejumlah negara besar seperti Cina, meskipun lebih baik dibandingkan dengan negara-negara di Amerika latin," ungkapnya.

Salah satu tantangan rendahnya saving rate di Indonesia karena tidak dialokasikan kepada aset finansial. Saat ini investasi favorit masih berkutat pada physical asset seperti tanah, sehingga lebih sulit untuk dimanfaatkan bagi pendanaan investasi seperti infrastruktur.

"Padahal creative financing dengan pendanaan bukan hanya dari APBN sangatlah penting. Dalam rangka meningkatkan GDP growth dalam jangka panjang, Indonesia perlu meningkatkan kebijakan industrialisasi dan sektor jasa," imbuhnya. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Klaim Insentif Pajak 2025 Sudah Akomodir Rumah Tangga dan UMKM

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 09:17 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Paket Kebijakan Ekonomi yang Baru Harus Bisa Dongkrak Daya Beli

Minggu, 15 Desember 2024 | 13:13 WIB PEREKONOMIAN GLOBAL

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?