Ilustrasi. (foto: DJPPR)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menetapkan penjualan obligasi negara ritel seri ORI-017 senilai Rp18,33 triliun. Penjualan itu berasal dari 42.733 investor. Porsi investor baru mencapai 23.949 orang atau 56% dari total investor.
Plt Direktur SUN DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan penjualan ORI-017 juga memecahkan rekor penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel tertinggi sejak dijual secara online pada 2018. Rekor itu baik secara nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru.
“Dana hasil penjualan ORI-017 akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19," katanya saat siaran langsung (live) melalui Instagram, Senin (13/7/2020).
Deni mengatakan tingginya pemesanan ORI-017 disebabkan tiga hal. Pertama, aspek keamanan. ORI merupakan produk investasi yang diterbitkan pemerintah sehingga terjamin pembayaran pokok dan kuponnya. Imbal hasil yang ditawarkan juga dinilai menarik.
Kedua, aspek kenyamanan. Di tengah kondisi pembatasan sosial, proses pemesanannya cukup dilakukan secara online. Ketiga, aspek kepedulian sosial. Pembelian sebagai bentuk dukungan masyarakat untuk bergotong-royong bersama pemerintah mengatasi dampak pandemi Covid-19.
Deni menambahkan segmentasi investor untuk penjualan ORI-017 juga semakin luas, bahkan hingga kelompok usia di bawah 20 tahun atau generasi Z. Investor generasi Z atau pelajar menempati porsi 1% dari jumlah investor ORI-17, lebih tinggi dibanding penerbitan ORI-016 yang hanya 0,22%.
"Ini suatu optimisme buat kita karena generasi Z yang basic-nya pelajar yang mau menyisihkan uang jajannya untuk berinvestasi. Mungkin dari nilainya relatif kecil dibanding baby boomers atau orang tuanya tapi ini bagus untuk menumbuhkan kebiasaan berinvestasi mereka," ujarnya.
Deni menyebut ada sekitar 2.000 investor ORI-017 yang hanya memesan Rp1 juta. Nilai tersebut merupakan batas terendah nilai pemesanan yang ditetapkan pemerintah. Kebanyakan adalah investor generasi Z.
Sementara itu, jumlah investor terbesar yang membeli ORI-017 berasal dari kelompok usia 20-40 tahun atau generasi milenial, yaitu sebanyak 18.452 investor atau 43% dari total investor. Adapun berdasarkan profesinya, pegawai swasta masih paling besar, yaitu sebanyak 37%.
Jika dilihat dari tingkat keritelan ORI-017, menurut Deni, sudah lebih baik dibandingkan dengan seri ORI-016. Hal ini terlihat dari rata-rata pembelian ORI-017 yang mencapai Rp429,1 juta, lebih rendah dari rata-rata pembelian ORI-016 di Rp447,9 juta.
Pemerintah telah menawarkan ORI-017 sejak 15 Juni hingga 9 Juli 2020. ORI-017 ditawarkan dengan kupon jenis fixed rate sebesar 6,4% per tahun. Besaran kupon itu lebih rendah dibanding ORI-016 yang sebesar 6,8%. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.