BRASIL

Insentif Pajak untuk Industri Kimia Bakal Segera Diakhiri

Redaksi DDTCNews | Rabu, 05 Januari 2022 | 14:00 WIB
Insentif Pajak untuk Industri Kimia Bakal Segera Diakhiri

Ilustrasi.

BRASILIA, DDTCNews – Rencana pemerintah Brasil menghilangkan insentif pajak untuk industri kimia pada tahun ini dianggap dapat mengancam kelangsungan perusahaan dan pekerja di industri tersebut.

Abiquim selaku Asosiasi Produsen Bahan Kimia Brasil menilai tindakan pemerintah mengakhiri insentif pajak atas industri kimia merupakan kesalahan serius. Dia berharap parlemen dapat segera membatalkan tindakan tersebut.

"Sangat penting bagi parlemen untuk segera menggulingkan tindakan tersebut setelah kembali dari reses," sebut Abiquim seperti dikutip dari argusmedia.com, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Abiquim menjelaskan insentif pajak yang berakhir tiba-tiba dapat memberikan sejumlah dampak bagi industri kimia. Pertama, menempatkan 85.000 pekerjaan dalam risiko. Kedua, mengakibatkan kerugian pada perusahaan sekitar BRL3,2 miliar.

Ketiga, mengurangi output ekonomi Brasil sekitar BRL 5,5 miliar. Tindakan itu akan secara langsung mempengaruhi sekitar 20 sektor kimia dan membuat beberapa pabrik industri di negara tersebut tidak layak untuk beroperasi.

Awalnya, pemerintah berencana menaikkan pajak atas bahan kimia secara bertahap pada 2021 hingga 2024 seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi. Namun pada pengujung tahun lalu, pemerintah justru ingin segera mengakhiri insentif pajak bagi industri kimia.

Baca Juga:
PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Pada 31 Desember 2021, Bolsonaro melakukan veto untuk mengambil tindakan sementara, yaitu untuk segera mengakhiri insentif pajak industri atau dikenal dengan sebutan Regime of the Chemical Industry (REIQ).

Presiden menilai insentif perlu diakhiri untuk mengimbangi insentif terhadap industri lainnya. Misal, pembebasan pajak penghasilan untuk maskapai penerbangan atas sewa pesawat yang diatur dalam tindakan sementara terpisah.

Jika diterapkan sepenuhnya, Keputusan Bolsonaro untuk mengakhiri insentif tersebut diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran untuk raksasa petrokimia Braskem sekitar BRL850 juta atau Rp2,15 triliun per tahun. (vallen/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan