PERTUMBUHAN EKONOMI

Ini Rencana Menkeu Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Redaksi DDTCNews | Senin, 24 Oktober 2016 | 19:01 WIB
Ini Rencana Menkeu Jaga Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal III akan lebih rendah apabila dibandingkan dengan kuartal II pada tahun 2016.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III diproyeksikan hanya sebesar 5,18%. Lantas, pemerintah akan mencoba agar mencegah proyeksi tersebut menjadi realisasi.

"Kondisi sekarang ini masih sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global serta rendahnya harga komoditas. Tingginya pertumbuhan ekonomi kuartal II itu karena ada momen Idul Fitri," ujarnya di Jakarta, Senin (24/10).

Baca Juga:
Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Sri Mulyani menambahkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan sejumlah langkah guna meminimalkan dampak dari pelemahan ekonomi global. Sektor yang paling banyak terkena dampak tersebut yaitu sektor perkebunan dan pertambangan.

"Kalimantan dan Papua akan terkena dampak tersebut secara langsung. Kita perlu mengidentifikasi sektor usaha lebih dalam, serta menjamin proses intermediasi berjalan dengan baik," tuturnya.

Selain itu, Sri Mulyani menegaskan Kemenkeu akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk bisa menerbitkan kebijakan yang tajam dan tepat untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang dimungkinkan terjadi ke depannya.

Baca Juga:
Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

Menurutnya, koordinasi dapat dilakukan dengan saling bertukar informasi dan mencari cara yang efektif untuk mengelola perekonomian. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat dan juga mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kondisi perekonomian nasional.

"Saya bersama OJK, LPS, dan Bank Indonesia akan bersama-sama menjaga agar ekonomi tumbuh," pungkasnya. (Gfa)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 08:55 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Selasa, 28 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan