REFORMASI PAJAK

Ini Alasan Pemerintah Ingin Perbaiki Kebijakan dan Administrasi Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 26 Agustus 2021 | 13:57 WIB
Ini Alasan Pemerintah Ingin Perbaiki Kebijakan dan Administrasi Pajak

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Kamis (26/8/2021). (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menjalankan reformasi pajak untuk mengatasi gap dari sisi kebijakan dan administrasi yang selama ini memengaruhi rendahnya kinerja tax ratio.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kondisi yang terjadi pada banyak negara, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pendapatan per kapita selalu diikuti dengan kenaikan tax ratio. Kondisi inilah yang tidak terjadi di Indonesia.

“Inilah bagian dari reform yang harus kita kerjakan. Dari sisi kebijakan dan administrasi, dua-duanya ini masih ada gap,” ujarnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Kamis (26/8/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Dari sisi kebijakan, pemerintah akan melihat keadilan pemajakan antarsektor dan antarkelompok pendapatan. Dalam kebijakan saat ini, pemerintah melihat masih ada yang perlu diperbaiki. Usulan kebijakan sudah masuk dalam RUU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

Dari sisi administrasi, pemerintah akan melihat seluruh aspek, terutama yang dialami wajib pajak. Salah satunya terkait dengan administrasi pemenuhan kewajiban perpajakan, seperti pengisian dan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT).

“Pada negara maju pun komplainnya masalah yang sama [kesulitan dari sisi administrasi]. Namun, ini tetap menjadi bagian yang harus ditingkatkan. Bagaimana agar wajib pajak semakin mudah membayar pajak,” jelas Febrio.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Saat ini, sambungnya, Ditjen Pajak (DJP) tengah memperbarui sistem inti administrasi perpajakan (coretax). Langkah ini diharapkan menjadi basis yang kuat terkait dengan pengumpulan data dan informasi. Dengan demikian, akan ada peningkatan kemudahan dari sisi administrasi pajak.

Dalam kesempatan itu, Febrio juga mengungkapkan mengenai reformasi fiskal secara menyeluruh di tengah ketidakpastian karena adanya pandemi Covid-19. Selain dari sisi penerimaan, reformasi yang juga penting adalah dari sisi belanja.

Apalagi, selama masa pandemi Covid-19, belanja pemerintah sudah memainkan peran dalam menjalankan kebijakan countercyclical. Kondisi ini membuat kontraksi yang terjadi pada perekonomian Indonesia tidak terlalu dalam.

“Pada 2021, [perekonomian] kita bisa tumbuh relatif jauh lebih baik dibandingkan dengan 2020. Harapannya ini yang akan terus berlanjut,” imbuh Febrio. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN