Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
With less than a month to go before the European Union enacts new consumer privacy laws for its citizens, companies around the world are updating their terms of service agreements to comply.
The European Union’s General Data Protection Regulation (G.D.P.R.) goes into effect on May 25 and is meant to ensure a common set of data rights in the European Union. It requires organizations to notify users as soon as possible of high-risk data breaches that could personally affect them.
JAKARTA, DDTCNews – Pajak memang sudah menjadi kewajiban setiap warga negara. Idealnya, uang pajak sendiri nantinya juga akan digunakan dan kembali kepada masyarakat.
Namun ternyata ada juga pajak untuk hal-hal aneh yang justru terkesan tidak masuk akal. Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Kamis (7/6). Ini 5 jenis pajak paling aneh bin ajaib yang pernah ditetapkan di dunia.
1. Pajak Media Sosial, Uganda
Pemerintah Uganda menetapkan pengguna aplikasi seperti Whatsapp, Facebook, Twitter dan lainnya untuk membayar 200 shilling per hari atau setara dengan Rp 27.548 mulai 1 Juni 2018 ini. Presiden Uganda, Yoweri Museveni, mengatakan bahwa pajak ini diberlakukan untuk melawan gosip dan berita hoax di media sosial. Tentu saja hal ini mendapat tanggapan negatif dari masyarakat dan menyebut pemerintah telah melanggar kebebasan berekspresi.
2. Pajak Pelihara Anjing, Swiss
Di Swiss, warganya harus membayar pajak jika ingin memelihara anjing. Ukuran anjing menjadi ukuran berapa banyak harus membayar pajak. Aturan ini bertujuan memastikan warga patuh pada aturan yang kemungkinan membahayakan warga sekitar. Bahkan pemerintah menyiapkan anjing buas untuk menyerang anjing yang tidak dibayarkan pajaknya.
3. Pajak Bernapas, Venezuela
Terkejut? Sebenarnya ini tidak berlaku umum. Pemerintah Venezuela menetapkan pajak ini pada mereka yang baru saja keluar dari bandara internasional Maiquetia di Caracas sebagai tujuan biaya perawatan mesin penyaring udara yang dipasang di bandara tersebut. Kementerian Air dan Transportasi Udara mengaku penyaring udara di sana bisa menghilangkan bau, menghambat tumbuhnya bakteri dan bisa melindungi kesehatan semua penumpang.
4. Pajak Agama, Jerman
Pemeluk agama Katolik dan Protestan di Jerman ternyata diminta membayar pajak penghasilan mereka untuk mendanai gereja mereka sendiri. Pada akhirnya gereja di sana punya pendapatan besar dari warga, apalagi sekitar 24,7 juta warga Jerman beragama Katolik dan 24,3 juta penganut Protestan. Kalaupun ingin lepas dari pajak ini, satu-satunya cara adalah keluar secara resmi dari gereja. Namun haknya juga dicabut, yaitu hak atas pemakaman.
5. Pajak Televisi dan Radio, Jerman
Lagi-lagi di Jerman, pemerintah tahun 1970-an dulu menetapkan pajak bagi pemilik radio dan televisi. Jumlahnya sekitar US$ 20 per bulan atau setara dengan Rp 277 ribu yang kemudian dana ini digunakan untuk membiayai televisi dan jaringan radio milik negara. Sayangnya, pajak ini nyatanya juga berlaku pada warga yang tak memiliki tv dan radio. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.