KEBIJAKAN EKONOMI

Infrastruktur dan SDM Jadi Prioritas

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Agustus 2018 | 19:09 WIB
Infrastruktur dan SDM Jadi Prioritas

Pembangunan Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura yang diharapkan selesai pada akhir 2018. (DDTCNews - Kementerian PUPR)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo menilai pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama pada pemerintahannya. Pasalnya, pembangunan sektor ini dianggap menjadi salah satu faktor fundamental yang perlu segera dibangun

Dia menegaskan pembangunan infrastruktur tidak bisa digantikan. Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, menurutnya, fokus pada konsumsi masyarakat dan mengesampingkan infrastruktur justru berisiko membuat Indonesia tertinggal.

“Terakhir saya lihat stok infrastruktur RI berkisar 37%. Ini jauh sekali dibanding negara lain. Sehingga, biaya logistik dan transportasi RI dibanding Malaysia maupun Singapura lebih tinggi hingga lebih dari dua kali lipat,” ujarnya di Istana Negara Jakarta, Jumat (24/8).

Baca Juga:
Pemda Diminta Lakukan Pencadangan Dana dari APBN untuk Infrastruktur

Tidak hanya itu, Jokowi menilai infrastruktur di Tanah Air masih buruk. Dengan demikian, pembangunan dan perbaikannya sangat perlu dilakukan. Namun, dia menegaskan upaya pemerintah ini tidak bisa dilakukan secara instan.

Dia memberi contoh pembangunan infrastruktur di Papua. Sebelumnya, warga menempuh waktu 2 hari dengan berjalan kaki dari Merauke ke Boven Digul sejauh 100-120 kilo meter. Padahal, dengan jarak serupa, seharusnya rute itu bisa ditempuh maksimal 3 jam.

Di samping pembangunan infrastruktur, Jokowi juga telah merencanakan untuk semakin memperbaiki sektor lainnya yakni sumber daya manusia (SDM). Pembangunan SDM ini dilakukan dengan membangun 1.000 tempat latihan kerja di pesantren.

“Saya mau bangun 1.000 tempat latihan kerja di pesantren terlebih dulu. Begitu ini baik dan bermanfaat, maka selanjutnya akan jauh lebih besar. Pembangunan SDM melalui pengadaan tempat latihan kerja juga menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan persaingan dengan negara lain,” pungkasnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 12:30 WIB NATAL DAN TAHUN BARU 2025

Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

Jumat, 20 Desember 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemda Diminta Lakukan Pencadangan Dana dari APBN untuk Infrastruktur

Jumat, 29 November 2024 | 12:30 WIB KINERJA FISKAL

Kontribusi Sektor Mineral Batu Bara untuk PDB Capai Rp2.198 Triliun

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?