PEMILU 2024

Ide Capres Soal Industri Ponsel: Penugasan BUMN hingga Insentif Pajak

Dian Kurniati | Senin, 05 Februari 2024 | 10:01 WIB
Ide Capres Soal Industri Ponsel: Penugasan BUMN hingga Insentif Pajak

Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), serta Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto usai debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

JAKARTA, DDTCNews - Pengembangan teknologi dan informasi menjadi salah satu subtema yang dibahas dalam debat kelima capres-cawapres 2024, Minggu (4/2/2024).

Pada debat tersebut, moderator Andromeda Mercury membacakan pertanyaan mengenai strategi pasangan calon dalam menciptakan kedaulatan teknologi informasi Indonesia. Pasalnya, impor ponsel pada 2023 tercatat mencapai Rp30 triliun, sedangkan investasi untuk membangun pabrik ponsel hanya sekitar Rp500 miliar.

"Apa langkah strategis paslon membangun kedaulatan manufaktur telekomunikasi dan teknologi informasi di Indonesia?" katanya saat membacakan pertanyaan kepada capres Anies Baswedan, dikutip pada Senin (5/1/2024).

Baca Juga:
Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Mendapat pertanyaan tersebut, Anies menyebut Indonesia tidak boleh tertinggal di tengah kemajuan sistem telekomunikasi dan teknologi informasi yang berkembang pesat. Untuk mencapainya, dia pun menawarkan 2 gagasan.

Pertama, peningkatan kualitas manusia dan inovasi di sektor teknologi informasi dengan cara berpasangan (pairing) dan mendatangkan pakar agar dapat melakukan alih teknologi bersama-sama. Kedua, memprioritaskan investasi yang masuk dalam bentuk padat karya yang didukung dengan perbaikan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.

Strategi kedua ini juga akan menciptakan banyak lowongan kerja untuk masyarakat lokal.

Baca Juga:
Prabowo Berhemat, Sri Mulyani Jamin Anggaran Bansos Tak Terdampak

Secara umum, dia memandang penciptaan kedaulatan teknologi informasi juga perlu memperhatikan 3 aspek fundamental yaitu akses, kecepatan, dan keamanan.

"Hal yang tidak kalah penting terkait dengan pembangunan ini adalah perlindungan atas hak intelektual, yang nanti akan terkait dengan industri manufaktur yang terkait di sini," ujarnya.

Menanggapi jawaban Anies, capres Prabowo Subianto menyatakan memiliki rencana solutif. Apabila kebutuhan investasi pabrik ponsel hanya Rp500 miliar, artinya perlu kehendak politik dari negara untuk segera membangun pabrik tersebut.

Baca Juga:
Jenis-Jenis Belanja yang Disasar Prabowo untuk Dilakukan Efisiensi

Kemudian, persoalan teknologi juga selalu berurusan dengan sumber daya manusia sehingga negara perlu memberikan banyak beasiswa untuk mendidik generasi mudah di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika.

"Ini sangat mutlak, baru kita bisa bersaing. Kalau kita tidak punya awaknya, bagaimana? Jadi program kami memberi beasiswa. Tadi saya sudah katakan 10.000 [beasiswa] kedokteran, 10.000 di bidang sains, teknologi, engineering, dan mathematics," katanya.

Adapun capres Ganjar Pranowo, menjelaskan Indonesia sebetulnya telah memiliki industri swasta untuk gawai yang lokasinya di Semarang, Jawa Tengah. Pabrik tersebut mampu menghasilkan produk gawai yang murah, tetapi belum masuk dalam sistem pengadaan barang pemerintah e-Katalog.

Baca Juga:
Prabowo Minta Ngirit Rp306 Triliun, Sri Mulyani Tak Rombak APBN 2025

Kemudian, negara dapat memberikan penugasan kepada BUMN PT Len Industri (Persero) untuk memproduksi ponsel dengan harga terjangkau. Terakhir, pemerintah dapat mendorong kolaborasi antara industri dalam negeri dengan produsen gawai di dunia untuk membangun pabrik di Indonesia.

"Di India pernah dilakukan. Sehingga apa? Transformasi pengetahuannya, teknologinya, semua akan bisa dilakukan dan kita akan mendapatkan nilai tambah. Gain kita akan ditambahkan di situ," ujarnya.

Merespons tanggapan dari 2 capres lainnya, Anies pun menilai pendekatannya kolaboratif dapat menjadi solusi menciptakan kedaulatan teknologi informasi. Menurutnya, negara perlu menjalankan perannya sebagai regulator dan memberikan ekosistem yang sehat bagi industri teknologi informasi.

Baca Juga:
Penjelasan DJP soal Hitung PPN dengan DPP 11/12 yang Tidak Otomatis

Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan peran tersebut juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan pelaku industri, baik BUMN maupun sektor swasta.

"Tanya apa yang dibutuhkan dari negara? Yang dibutuhkan apakah perizinan? Apakah dana? Apakah keleluasaan pajak? Semua yang menjadi kebutuhan diberikan tapi pelakunya tetap swasta ataupun BUMN," katanya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Rabu, 29 Januari 2025 | 10:00 WIB INPRES 1/2025

Jenis-Jenis Belanja yang Disasar Prabowo untuk Dilakukan Efisiensi

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!