POTENSI PAJAK TRANSPORTASI UDARA

IATA: Bisnis Penerbangan RI Bakal Booming Besar

Redaksi DDTCNews | Jumat, 21 Oktober 2016 | 17:02 WIB
IATA: Bisnis Penerbangan RI Bakal Booming Besar Ilustrasi antrean penumpang di bandara

JAKARTA, DDTCNews – Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/ IATA) memprediksi bisnis penerbangan Indonesia akan booming besar pada 2035, dengan jumlah penumpang 242 juta orang yang 135 juta di antaranya penumpang baru.

Prediksi IATA—salah satu prediksi yang dianggap paling dapat diandalkan di sektor perhubungan udara—ini juga mengungkapkan Indonesia akan masuk dalam 4 besar negara dengan pertumbuhan jumlah penumpang tertinggi setelah China, Amerika Serikat (AS), dan India.

“Orang ingin terbang. Permintaan perjalanan udara dalam 20 tahun ke depan akan berlipat ganda. Jumlah total penumpang akan mencapai 7,2 miliar dari posisi tahun ini 3,8 miliar,” kata CEO sekaligus Dirjen IATA Alexandre de Juniac dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10).

Baca Juga:
Thailand Bakal Segera Terapkan Pajak Karbon, Segini Tarifnya

Alexandre menambahkan lompatan permintaan itu didorong terutama dari wilayah Asia-Pasifik. Dari sisi jumlah penumpang, China dengan 1,3 miliar penumpang diyakini akan menggeser posisi AS dengan 1,1 miliar penumpang sebagai negara dengan jumlah penumpang terbanyak.

Begitu pula India dengan 442 juta penumpang diprediksi menggeser Inggris di posisi ke-3. Indonesia dipercaya menggusur Jepang yang semula urutan ke-4. Setelah Indonesia, berturut-turut Spanyol, Jepang, Jerman, Prancis, Brazil, dan Italia. Semula, Indonesia berada di urutan ke-10.

Selain China, AS, dan India, negara yang juga diprediksi akan mengalami lompatan tertinggi pertumbuhan jumlah penumpang adalah Vietnam. Namun, dari sisi jumlah penumpang, Vietnam tidak masuk 10 besar mengingat jumlah penumpangnya yang hanya 150 juta.

Baca Juga:
Dukung Penurunan Emisi Karbon, Negara Ini Rombak Tarif Cukai Mobil

Dalam catatan DDTCNews, sejauh ini belum ada rencana pasti dari otoritas fiskal dalam merespons prediksi ini. Rencana pengenaan pajak karbon transportasi udara pun masih belum jelas, meski kontribusi penerimaan pajak dari sektor penerbangan udara masih terhitung minim.

Tahun lalu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penumpang udara di Indonesia mencapai 82,5 juta orang atau tumbuh 13,8% dari posisi tahun sebelumnya yang 72,5 juta. Untuk tahun ini, laju pertumbuhannya diyakini sekitar 12% alias mendekati 100 juta. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 22 Januari 2025 | 10:31 WIB THAILAND

Thailand Bakal Segera Terapkan Pajak Karbon, Segini Tarifnya

Jumat, 17 Januari 2025 | 12:30 WIB KP2KP BAJAWA

Bangun Ruko Sendiri, Pengusaha Toko Material Setorkan PPN KMS

Sabtu, 04 Januari 2025 | 09:00 WIB PAJAK KARBON

Ditagih Aturan Pajak Karbon, Sri Mulyani Sampaikan Hal Ini

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan