Tren kinerja PNBP yang dipaparkan oleh Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp251,4 triliun hingga Mei 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi tersebut sudah mencapai 51,1% dari target Rp492 triliun. Meski demikian, capaian ini mengalami kontraksi sebesar 3,3% (year on year/yoy).
"Jangan lupa tentu PNBP 2 tahun terakhir sangat dipengaruhi oleh SDA nonmigas dan SDA secara keseluruhan," katanya, dikutip pada Jumat (28/6/2024).
Sri Mulyani mengatakan realisasi PNBP SDA migas hingga Mei 2024 senilai Rp46 triliun atau 41,8% target dari target. Namun, PNBP ini juga mengalami kontraksi 9,9% karena lifting minyak dan gas yang mengalami penurunan.
Kemudian, PNBP SDA nonmigas terealisasi Rp49,7 triliun atau 50,9% dari target. Sama seperti PNBP SDA migas, PNBP SDA nonmigas juga terkontraksi hingga 27,3%.
Menurutnya, pemerintah akan terus memantau tren penurunan penerimaan PNBP SDA migas dan PNBP SDA nonmigas. Pasalnya, tren kontraksi juga terjadi pada kinerja penerimaan pajak.
"Ini yang menyebabkan kenapa penerimaan negara mengalami kontraksi yang harus terus kita kelola dan waspadai," ujarnya.
Sri Mulyani lantas menjelaskan kinerja PNPB kekayaan negara yang dipisahkan (KND) hingga Mei 2024 senilai Rp58,8 triliun atau 68,5% dari target. PNBP KND juga mengalami pertumbuhan sebesar 41,1%.
Kinerja PNBP ini diharapkan terus meningkat hingga akhir tahun hingga melampaui target pada UU APBN 2024.
Pada PNBP lainnya, realisasi penerimaannya senilai Rp64,1 triliun atau 55,7% dari target. Realisasi ini terkontraksi 7,6%, meski PNBP dari kementerian/lembaga tumbuh 2,8%.
Pertumbuhan ini terutama dari denda dan dana kompensasi batu bara, pendapatan layanan jasa transportasi, serta pendapatan layanan administrasi dan hukum.
Adapun PNBP BLU, terealisasi Rp32,7 triliun atau 39,3% dari target. Penerimaan ini juga tumbuh 10,8% yang utamanya berasal dari BLU pendidikan dan kesehatan, serta dan pengelolaan kawasan otorita.
Mengenai pendapatan BLU pengelola dana, khususnya pendapatan pungutan ekspor sawit, mengalami perlambatan 17,8%. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.