PELAPORAN SPT TAHUNAN

Hingga 31 Maret, DJP Masih Tunggu 8 Juta Wajib Pajak untuk Lapor SPT

Redaksi DDTCNews | Senin, 19 Maret 2018 | 10:41 WIB
Hingga 31 Maret, DJP Masih Tunggu 8 Juta Wajib Pajak untuk Lapor SPT

JAKARTA, DDTCNews – Jumlah wajib pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi terus mengalami peningkatan. Kendati demikian, jumlah tersebut masih jauh dari target penyampaian yang ditentukan Ditjen Pajak.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan otoritas pajak masih menanti setidaknya 8 juta wajib pajak untuk melaporkan SPT-nya. Data terakhir, sudah ada 6,1 juta wajib pajak yang menyampaikan SPT.

"Target kami sekitar 14 juta-an wajib pajak yang melapor. Kami harapkan ada 8 juta lagi yang akan memasukkan," katanya di acara Spectaxcular, Minggu (18/3).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Seperti yang dikatahui, target kepatuhan pelaporan SPT pada tahun ini dipatok sebesar 80% dari 18 juta wajib pajak yang wajib melaporkan SPT. Sementara itu, kepatuhan pelaporan SPT tahunan pajak penghasilan 2016 berada di angka 73%.

Orang nomor satu otoritas pajak RI itu mengimbau agar masyarakat yang wajib menyampaikan SPT untuk segera menunaikan kewajibannya. Pasalnya, sudah banyak kemudahan layanan yang diberikan dalam penyampaian SPT ini terutama yang berbasis internet.

"Kami harap 80% dari wajib pajak yang harus sampaikan menyampaikan. Karena pada 2017, tingkat kepatuhannya jadi 73% dari yang wajib menyampaikan.Jangan tunggu sampai tanggal 30 atau 31 Maret 2018," paparnya.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Seperti yang diketahui, Ditjen Pajak menyediakan empat pilihan bagi wajib pajak yang akan melapor SPT. Pertama, e-filing melalui laman Ditjen Pajak atau penyedia layanan SPT elektronik yang telah ditunjuk. Kedua, wajib pajak dapat datang langsung ke kantor pelayanan pajak (KPP) atau kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan (KP2KP).

Kemudian ketiga, SPT dapat dikirim melalui pos tercatat ke KPP. Keempat, dikirim melalui jasa ekspedisi atau kurir ke KPP terdaftar. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Selasa, 08 Oktober 2024 | 11:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Program Business Development Services (BDS) dari DJP?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN