ITALIA

Harga Migas Tinggi, Pajak Tambahan Perusahaan Energi Negara Ini Naik

Muhamad Wildan | Senin, 09 Mei 2022 | 10:35 WIB
Harga Migas Tinggi, Pajak Tambahan Perusahaan Energi Negara Ini Naik

Perdana Menteri Italia Mario Draghi. (foto: weforum.org)

ROMA, DDTCNews – Pemerintah Italia memutuskan adanya kenaikan tarif pajak tambahan atau windfall tax atas profit perusahaan energi dari sebelumnya sebesar 10% menjadi 25%.

Kenaikan tarif pajak dilakukan untuk mendanai belanja-belanja yang dibutuhkan di tengah lonjakan harga minyak dan gas di pasar internasional. Pemerintah membutuhkan pendanaan untuk paket dukungan bagi konsumen dan pelaku bisnis yang terdampak kenaikan harga energi.

"Inflasi sangat bergantung pada harga energi. Ini situasi sementara yang harus dihadapi dengan langkah-langkah luar biasa,” ujar Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dikutip pada Senin (9/5/2022).

Baca Juga:
Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

Pemerintah mengestimasi windfall tax yang dikenakan terhadap profit perusahaan energi akan menghasilkan tambahan penerimaan pajak senilai EUR10 miliar atau sekitar Rp152,6 triliun

Selain menaikkan windfall tax, pemerintah Italia juga memberikan keringanan pajak bagi sektor industri dan bantuan langsung tunai kepada 28 juta warga berpenghasilan di bawah EUR35.000 setahun. Bantuan langsung tunai yang diberikan senilai EUR200.

Italia juga akan memberi diskon atas tarif transportasi umum bagi pelajar dan komuter. Sebagian anggaran akan dialokasikan untuk mempercepat transisi menuju penggunaan energi baru dan terbarukan. Draghi mengatakan kebijakan pajak sekaligus stimulus ini tidak akan meningkatkan defisit anggaran.

Baca Juga:
Panas Bumi Jadi Andalan Pemerintah Capai Bauran Energi Baru Terbarukan

"Kebijakan-kebijakan ini memungkinkan untuk tidak tergantung pada suplai gas dari Rusia," ujar Draghi, seperti dilansir irishtimes.com.

Seperti diketahui, banyak negara-negara anggota Uni Eropa yang sangat bergantung pada suplai gas dari Rusia. Khusus Italia, tercatat 40% kebutuhan gas di negara tersebut disuplai oleh Rusia. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 12:30 WIB NATAL DAN TAHUN BARU 2025

Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

Selasa, 17 Desember 2024 | 19:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Panas Bumi Jadi Andalan Pemerintah Capai Bauran Energi Baru Terbarukan

Senin, 09 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Konsumsi Biodiesel Diklaim Ampuh Hemat Devisa Hingga US$7,9 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 12:30 WIB KINERJA FISKAL

Kontribusi Sektor Mineral Batu Bara untuk PDB Capai Rp2.198 Triliun

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan