KEBIJAKAN MONETER

Gubernur BI Yakin Rupiah Bakal Kembali Menguat, Ternyata Ini Alasannya

Muhamad Wildan | Rabu, 08 Mei 2024 | 15:45 WIB
Gubernur BI Yakin Rupiah Bakal Kembali Menguat, Ternyata Ini Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo.

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) meyakini nilai tukar rupiah bisa kembali menguat ke level di bawah Rp16.000 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah yang saat ini konsisten melemah di atas Rp16.000 per dolar AS tidaklah mencerminkan nilai fundamentalnya. Untuk itu, ia meyakini nilai tukar rupiah akan kembali menguat.

" Alasannya ada 4. Pertama, menariknya imbal hasil. Kedua, premi risiko yang turun. Ketiga, prospek ekonomi yang lebih baik. Keempat, komitmen BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah," katanya, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Perry menuturkan premi risiko yang turun tercermin pada turunnya credit default swap (CDS). Dia menerangkan CDS 5 tahun Indonesia per 7 Mei 2024 turun menjadi 69,9. Sebelumnya, CDS 5 tahun Indonesia sempat mencapai level di atas 70.

"CDS adalah ukuran premi risiko yang dipakai para investor asing untuk membandingkan berinvestasi di US Treasury dengan obligasi atau sekuritas di dalam negeri. CDS yang turun menunjukkan premi risiko yang menurun," tuturnya.

Terkait dengan prospek ekonomi domestik, lanjut Perry, kinerja perekonomian Indonesia berpotensi tetap tumbuh positif pada kuartal-kuartal berikutnya setelah sempat tumbuh 5,11% pada kuartal I/2024.

Baca Juga:
Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal lalu disokong oleh penguatan konsumsi rumah tangga. Secara khusus, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2024 diperkirakan akan melebihi 5% berkat konsumsi rumah tangga pada Ramadan dan Idulfitri.

Selain konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2024 dan kuartal-kuartal berikutnya bakal didukung oleh kegiatan investasi baik oleh pemerintah maupun swasta pada proyek strategis nasional (PSN).

Kuatnya prospek pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan arus modal masuk pada pasar keuangan dan penguatan nilai tukar rupiah.

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

"Dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, kami memperkirakan saham akan terjadi inflow karena prospeknya lebih baik," ujar Perry.

Sebagai informasi, pelemahan rupiah ke level di atas Rp16.000 per dolar AS mendorong BI untuk meningkatkan BI-Rate sebesar 25 bps ke 6,25%. Menurut BI, kenaikan suku bunga diperlukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP