Ilustrasi.
LONDON, DDTCNews – Kepala Eksekutif Google Sundar Pichai menyebut rencana Pemerintah Inggris mengenakan pajak terhadap perusahaan raksasa digital akan gagal.
Pichai mengatakan tiap negara tidak dapat bertindak sendiri untuk mengekang perusahaan digital. Selain itu, menurutnya, tindakan sepihak (unilateral) tidak akan berkelanjutan. Dia percaya hanya pendekatan multilateral dari OECD yang bisa menjadi solusinya.
“Jika ada tindakan sepihak, saya rasa itu tidak berkelanjutan. Kami sangat percaya pendekatan multilateral dari OECD adalah solusinya,” kata Pichai.
Pernyataan Pichai ini sekaligus untuk membalas kritik yang selama ini dilayangkan terhadap raksasa digital. Pasalnya, mereka sering dituding meminimalisasi pajak di seluruh dunia. Selain itu, dia secara tegas mendukung kerangka kerja global di semua sektor, tidak hanya teknologi.
Saat ini, OECD tengah membahas rencana untuk mengenakan pajak secara adil kepada raksasa digital. Namun, lambannya kemajuan yang dicapai oleh OECD membuat beberapa negara merasa frustasi hingga mengambil tindakan sepihak.
Inggris dan Prancis telah menyusun rencana pajak layanan digitalnya sendiri. Selain itu, Wakil Presiden Komisi Eropa Margrethe Vestager juga menegaskan akan terus maju dengan rencana pajaknya sendiri jika OECD gagal mencapai kesepakatan sebelum Januari 2021.
Namun, menurut Pichai, persoalan pemajakan ekonomi digital merupakan masalah perdagangan multilateral yang harus diselesaikan dan dipandu secara multinasional. Oleh kerana itu dibutuhkan kerangka kerja global.
“Jika OECD mencapai kerangka kerja baru dan itu konsisten untuk semua pihak, kami dengan senang hati akan mematuhi. Itulah peran kami sebagai perusahaan, berpartisipasi dalam masyarakat,” ujarnya, seperti dilansir afr.com.
Tahun lalu, tagihan pajak Google di Inggris naik menjadi 67 juta pound sterling (setara Rp1,1 triliun) setelah mengalami kenaikan laba senilai 45 juta pound sterling. (setara Rp778,3 miliar). Selain itu, perusahaan ini juga mempekerjakan lebih dari 4.000 orang di Inggris. Namun, Google secara konsisten dikritik karena dianggap tidak membayar pajak yang cukup. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.