Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.
JAKARTA, DDTCNews – Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) menggelar rapat di Kantor Menko Perekonomian pada hari ini, Rabu (10/7/2019). Komponen harga bergejolak menjadi perhatian pemerintah dalam mengendalikan tingkat inflasi 2019.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto pasca high level meeting TPIP. Menurutnya, dari tiga komponen pembentuk inflasi yaitu komponen inti, harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak, komponen terakhir menjadi perhatian utama.
Pasalnya, komponen harga bergejolak memainkan peran sentral dalam mengerek inflasi sebesar 3,28% hingga Juni 2019. Menjaga stabilitas harga komoditas menjadi agenda utama dalam menjaga inflasi pada semester II/2019.
“Kita evaluasi inflasi sampai Juni bagus di 3,28%. Harapannya di bawah target 3,5%. Kita perlu evaluasi apa saja yang perlu diantisipasi untuk bulan-bulan mendatang. Misal kemarin volatile food naik, seperti cabai,” katanya.
Suhariyanto mengungkapkan atensi khusus untuk komponen harga bergejolak ini karena faktor iklim yang berpotensi meningkatkan harga komoditas pokok. Masuknya musim kemarau menjadi salah satu faktor dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Sementara itu, pergerakan komponen inflasi inti dan harga yang diatur pemerintah tidak terlalu menyita perhatian. Suhariyanto menyatakan kedua faktor tersebut terpantau aman dengan terjaganya daya beli hingga harga bahan bakar subsidi yang tidak berubah.
Hingga akhir tahun, Suhariyanto menambahkan pentingnya kerja sama dengan pemerintah daerah dalam stabilisasi harga pangan. “Untuk semester II kita lakukan koordinasi yang lebih kuat antara pusat daerah karena sekarang TPID sudah terbentuk,” imbuhnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.