BELGIA

Gara-Gara Data, Facebook Gugat Komisi Eropa ke Pengadilan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 29 Juli 2020 | 16:15 WIB
Gara-Gara Data, Facebook Gugat Komisi Eropa ke Pengadilan

Ilustrasi. (DDTCNews)

BRUSSELS, DDTCNews—Raksasa teknologi asal AS, Facebook menggugat Komisi Eropa ke pengadilan terkait investigasi kompetisi berusaha yang sedang digagas Komisi Persaingan Usaha Uni Eropa.

Pengacara senior Facebook Tim Lamb menyatakan ribuan dokumen yang diminta komisi tidak relevan dengan proses penyelidikan dan sebagian besar merupakan data privat para pengguna Facebook.

Untuk itu, Facebook menentang memberikan data tersebut dengan menuntut Komisi Eropa ke pengadilan atas permintaan akses data. "Padahal selama ini kami kooperatif dan memberikan mereka ratusan ribu dokumen," kata Lamb, Rabu (29/7/2020).

Baca Juga:
RI Mulai Penyelidikan Antidumping Impor Karton Asal Tiga Negara Ini

Facebook saat ini tengah diselidiki Komisi Eropa karena dituding menggunakan data pengguna untuk memperbesar laba operasional di pasar Eropa. Untuk itu, Komisi meminta Facebook untuk menyerahkan sejumlah data.

Lamb menambahkan Facebook sudah menunjukan itikad baik selama penyelidikan dengan menyerahkan 1,7 juta halaman dokumen internal sebagai bagian dari penyelidikan Komisi Eropa terkait dugaan monopoli pasar yang dilakukan Facebook.

Namun, permintaan data Komisi Eropa terkait dengan 2.500 jenis pencarian pengguna di laman Facebook tidak bisa diakomodasi karena dua hal mendasar. Pertama, perusahaan menilai akses data yang diminta tidak berkaitan dengan proses penyelidikan.

Baca Juga:
Danai Belanja Militer Ukraina, Uni Eropa Pajaki Laba dari Aset Rusia

Kedua, data yang diminta banyak memuat konten pribadi pengguna dan karyawan Facebook mulai dari data informasi pribadi, rekam medis sampai dengan data keuangan pribadi pengguna.

"Sifat permintaan komisi sangat luas dan berarti kami harus menyerahkan dokumen yang tidak relevan dengan penyelidikan, termasuk informasi privat. Kami pikir permintaan itu harus ditinjau oleh pengadilan," ujar Lamb.

Dilansir dari Express.uk, para pejabat Komisi Eropa tetap bergeming dengan tuntutan Facebook beserta alasannya. Komisi Eropa menilai permintaan data tidak berkaitan dengan informasi pribadi.

Komisi Eropa juga menganggap prosedur penyelidikan terkait dengan antimonopoli tersebut berjalan normal. Adapun babak baru sengketa Facebook dan Komisi Eropa ini akan bergulir di pengadilan, setelah September 2020. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN