ADMINISTRASI PAJAK

Faktur Pajak Reject Padahal NSFP Belum Pernah Dipakai, Coba Cara Ini

Redaksi DDTCNews | Rabu, 10 Mei 2023 | 17:30 WIB
Faktur Pajak Reject Padahal NSFP Belum Pernah Dipakai, Coba Cara Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ada kalanya, faktur pajak yang di-upload oleh wajib pajak mengalami reject dengan notifikasi 'nomor faktur telah digunakan'. Padahal, nomor faktur yang dimaksud sebelumnya belum pernah dipakai sama sekali.

Jika hal tersebut terjadi, wajib pajak perlu memastikan apakah nomor seri faktur pajak (NSFP) tersebut benar-benar belum pernah terpakai atau justru tanpa disadari sudah dipakai. Wajib pajak perlu memastikan faktur pajak sudah ter-upload melalui menu filter dengan mengikuti langkah-langkah yang disampaikan Ditjen Pajak (DJP) berikut ini.

"Pertama, klik menu Faktur, lalu klik Pajak Keluaran, lalu klik Administrasi Faktur," cuit contact center DJP menjawab pertanyaan netizen, Rabu (10/5/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selanjutnya, pastikan ada di halaman 1 dan klik [F4]Filter. Kemudian, pada Field, pilih Nomor Faktur. Pada Operator, pilih Like. Pada Nilai Pembanding, silakan ketik 4 atau 5 digit terakhir nomor faktur dengan format %nomorfaktur%.

"Lalu, klik AND, dan klik Simpan," tulis DJP.

Apabila ketika difilter sudah muncul faktur pajak tersebut dan status approval success, artinya nomor seri faktur pajak (NSFP) tersebut memang sudah digunakan. Jika demikian kondisinya, wajib pajak perlu menggunakan nomor lainnya untuk membuat faktur pajak baru.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

"Faktur pajak yang reject tersebut silakan dihapus," cuit DJP.

Namun, jika NSFP memang benar belum pernah dipakai, NSFP pada faktur pajak reject tetap bisa digunakan kembali. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN