BELANJA APBN

Ekonomi RI Makin Besar, Sri Mulyani Siap Dukung Belanja Alutsista

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Januari 2020 | 11:23 WIB
Ekonomi RI Makin Besar, Sri Mulyani Siap Dukung Belanja Alutsista

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

JAKARTA, DDTCNews—Kementerian Keuangan siap mendukung pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) seiring dengan terus membesarnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proses pengadaan alusista perlu lebih baik lagi. Menurutnya, Kemenkeu dan Kementerian Pertahanan perlu duduk bersama agar proses pengadaan lebih efisien dan pasti.

“Kalau tidak, proses dalam penyusunan APBN akan panjang dan menimbulkan banyak sekali konsekuensi terhadap kecepatan maupun ketepatan dari pilihan alutsista tersebut,” kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Kamis (24/01/2020).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Menurut Menkeu, pengadaan alutsista saat ini relevan lantaran Indonesia saat ini makin banyak diperhatikan oleh negara-negara lainnya. Oleh karena itu, pertahanan keamanan harus diperkuat untuk menjaga kelangsungan kedaulatan.

“Itu adalah sesuatu yang kemudian berkonsekuensi mengenai bagaimana kita mendesain pertahanan keamanan Indonesia, karena makin besar perkembangan Indonesia, makin banyak yang memiliki interest terhadap Republik ini,” tuturnya.

Sekadar informasi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia. Tak hanya itu, Indonesia juga masuk dalam G-20 dan menjadi negara dengan ukuran ekonomi terbesar ke-16 atau ke-015 di dunia.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Dari sisi PDB, Indonesia mencatatkan hasil yang positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di kisaran 5%, lebih tinggi ketimbang negara-negara lain yang tumbuh di 2%-3%.

Melihat potensi yang ada di Indonesia, Sri Mulyani optimistis Indonesia bisa masuk ke dalam lima besar sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Apalagi, lanjutnya, Indonesia saat ini juga terus menggenjot infrastruktur.

“Negara maju adalah negara yang berproduktivitas tinggi, mampu mengadaptasi teknologi, menciptakan berbagai inovasi, serta memiliki infrastruktur yang mumpuni,” tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak