LAPORAN BANK DUNIA

Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh dengan Sejumlah Catatan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 27 Maret 2018 | 17:32 WIB
Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh dengan Sejumlah Catatan

JAKARTA, DDTCNews – Bank Dunia (World Bank) mematok angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia sebesar 5,3% pada 2018. Namun hal tersebut tidak akan digapai dengan mudah.

Rodrigo A. Chaves selaku Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste mengungkapkan sejumlah faktor internal dan eksternal menjadi tantangan Indonesia. Beberapa tantangan itu antara lain risiko yang berkaitan dengan perlambatan perdagangan global dan konsumsi swasta.

Dia menyebutkan perdagangan global yang cenderung lebih lambat tahun ini, serta melambatnya pertumbuhan konsumsi sektor swasta di tingkat domestik yang menjadi sumber lebih dari separuh PDB negara.

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

"Kebijakan ekonomi makro yang baik telah berkontribusi pada pertumbuhan investasi yang mencapai tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir,” kata Rodrigo, Selasa (27/3).

Pada 2017, Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan prospek yang terus positif. Menurut laporan Indonesia Economic Quarterly Bank Dunia edisi Maret 2018 hal ini bisa menjadi modal menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global.

Pertumbuhan PDB riil Indonesia juga naik menjadi 5,2% dari tahun ke tahun, pada kuartal keempat 2017 misalnya tumbuh dari 5,1% pada kuartal sebelumnya. Untuk 2017, pertumbuhan PDB negara naik menjadi 5,1% dari 5,0% pada 2016, tingkat pertumbuhan tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Baca Juga:
Penduduk Mulai Menua, Thailand Kembali Dorong Reformasi Sistem Pajak

Oleh karena itu, pemerintah disarankan fokus pada pentingnya untuk mengumpulkan lebih banyak pendapatan dan membelanjakannya dengan lebih baik guna mendukung pertumbuhan inklusif. Selama 15 tahun terakhir, kebijakan fiskal telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menjaga stabilitas makroekonomi.

"Untuk mempercepat investasi secara berarti di luar sektor pertambangan, Indonesia harus mempertimbangkan menggabungkan kombinasi kebijakan yang berani dan akan berdampak yang akan membuka perekonomian,” saran Rodrigo. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 08:37 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 1% NPWP Belum Padan dengan NIK, DJP Instruksikan Ini ke WP

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN