KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Ekonomi Global Melambat, Indonesia Bakal Diversifikasi Tujuan Ekspor

Muhamad Wildan | Selasa, 18 Oktober 2022 | 18:30 WIB
Ekonomi Global Melambat, Indonesia Bakal Diversifikasi Tujuan Ekspor

Pekerja menggunakan alat berat saat memindahkan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/8/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) berpandangan kinerja positif neraca perdagangan masih dibayangi oleh risiko perlambatan perekonomian global.

Walau neraca dagang pada September 2022 mampu mencatatkan surplus senilai US$4,99 miliar, terdapat potensi perlambatan ekspor menuju negara maju akibat lonjakan inflasi.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu mengatakan Indonesia akan terus melakukan diversifikasi tujuan ekspor guna mengatasi masalah ini. "Ekspansi ekspor selain ke negara tujuan ekspor utama, misalnya Filipina, dan Malaysia sudah menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun berjalan," ujar Febrio, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga:
Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan pada Januari hingga September 2022 tercatat sudah mencapai US$39,87 miliar, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan surplus pada Januari hingga September 2022 yang senilai US$25,1 miliar.

Bank Indonesia (BI) berpandangan surplus neraca perdagangan yang terus berlanjut akan memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional," tulis BI dalam keterangan resminya.

Baca Juga:
Berupaya Pangkas Impor BBM, RI Optimalkan Kilang Minyak Domestik

Untuk diketahui, International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2022 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini hanya akan mencapai 3,2% dan akan melambat menjadi hanya sebesar 2,7% pada tahun depan.

Beberapa negara yang akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi secara signifikan antara lain AS, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa. Perekonomian Jerman dan Italia bahkan diperkirakan akan mengalami kontraksi pada tahun depan.

Adapun inflasi global diperkirakan naik menjadi 8,8% pada 2022 dan akan sedikit melambat menjadi sebesar 6,5% pada tahun depan. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Selasa, 28 Januari 2025 | 11:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Berupaya Pangkas Impor BBM, RI Optimalkan Kilang Minyak Domestik

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi