Perkembangan realisasi investasi. (sumber: BKPM)
JAKARTA, DDTCNews – Realisasi investasi pada kuartal I/2019 belum tampak menggembirakan. Laju pertumbuhan penanaman modal ke Tanah Air pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan rilis data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada kuartal I/2019 tercatat senilai Rp195,1 triliun atau tumbuh 5,28% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu senilai Rp185,3 triliun.
“Ini merupakan realisasi investasi langsung di luar investasi migas, perbankan, lembaga keuangan nonbank, asuransi, sewa guna usaha, dan industri rumah tangga,” tulis BKPM dalam paparannya, seperti dikutip pada Selasa (30/4/2019).
Meskipun masih tumbuh, realisasi tiga bulan pertama tahun ini sekaligus melanjutkan tren perlambatan setidaknya sejak 2016. Pada 2016, pertumbuhan investasi kuartal I tercatat sebesar 17,57%. Angka tersebut kemudian terus menciut pada kuartal pertama 2017 dan 2018 sebesar 13,17% dan 11,76%.
Jika dibedah lebih rinci, realisasi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I tahun ini tercatat senilai Rp107,9 triliun (kurs Rp15.000 sesuai APBN 2019). Capaian ini terkontraksi 0,91% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp108,9%. Pada tiga bulan pertama 2018, PMA tumbuh 1,15%.
Sementara, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat senilai Rp87,2 triliun atau tumbuh 14,13% dibandingkan kuartal I/2018 senilai Rp76,4 triliun. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu 11,04%, tapi lebih rendah dari performa 2017 sebesar 36,5%.
Adapun realisasi investasi pada kuartal I/2019 tercatat setara dengan 24,6% dari target tahun ini Rp792,0 triliun. Sementara itu, realisasi PMA tercatat sebesar 22,3% dari target Rp483,7 triliun dan realisasi PMDN setara dengan 28,3% dari target Rp308,3 triliun.
BKPM mencatat realisasi investasi berdasarkan lokasi proyek adalah Jawa Barat (Rp37,3 triliun, 19,1%), DKI Jakarta (Rp24,7 triliun, 12,7%), Jawa Tengah (Rp21,4 triliun, 11,0%), Jawa Timur (Rp12,6 triliun, 6,5%), dan Banten (Rp12,5 triliun, 6,4%). (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.