TANGERANG, DDTCNews – Hingga akhir September 2017, realisasi penerimaan retribusi dari sektor parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru mencapai Rp17 miliar atau 69,3% dari target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp24,5 miliar.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tangsel Dadang Sofyan mengatakan Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangsel akan terus berupaya untuk mengejar target yang ditentukan, salah satu caranya yakni dengan menanggih pengelola parkir yang nakal atau belum membayar pajak sesuai aturan.
“Berbagai langkah terus dilakukan agar pengelola parkir tersebut memiliki kesadaran untuk membayar retribusi yang diperuntukan untuk pembangunan Kota Tangsel mulai dari sosialisasi, penyuluhan bahkan mengirimkan surat teguran termasuk mendatangi kantor pengelola parkir,” ucapnya, Rabu (27/9).
Berdasarkan data yang tercatat, terdapat lebih dari 102 titik parkir yang dikelola oleh 57 perusahaan atau pengelola parkir yang ada di Kota Tangsel, namun dari jumlah tersebut masih banyak dari wajib pajak tersebut yang enggan atau malas dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
Kepala Bidang Pajak Pendapatan Daerah II Ayu Sayekti menambahkan kegiatan sosialisasi terus dilakukan memberikan pemahaman dan kesadaran kepada pengelola parkir akan pentingnya aturan maupun kewajiban membayar retribusi parkir. Namun, hal tersebut tak juga diindahkan oleh para pengelola perkir yang nakal.
“Sebenarnya izinnya sudah ada, laporan pendapatannya juga ada. Tapi para pengelola masih malas untuk membayar retribusi parkir jadi kita harus terus menanggih ke pengelola atau perusahaan parkir tersebut,” pungkasnya dikutip dari tangerangnews.com.
Sementara itu, sebagai salah seorang perwakilan pengelola parkir Novi mengungkapkan, dirinya sangat mendukung upaya Pemkot Tangsel untuk menyesuaikan tarif parkir yang baru dan mengundang para pengusaha parkir untuk duduk bersama mensosialisasikan aturan tersebut.
“Bagus itu, kan sebelumnya sudah ada sosialiasasi dulu,” ungkapnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.