ADMINISTRASI PAJAK

DJP Jelaskan Kembali Karakteristik Konsumen Akhir, Apa Saja?

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 03 Desember 2022 | 14:30 WIB
DJP Jelaskan Kembali Karakteristik Konsumen Akhir, Apa Saja?

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Pengusaha kena pajak (PKP) pedagang eceran diberikan perlakuan khusus dalam membuat faktur pajak. Adapun yang dimaksud PKP pedagang eceran adalah yang melakukan penyerahan barang kena pajak (BKP) atau jasa kena pajak (JKP) kepada konsumen akhir.

Penyuluh Pajak Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur dan Utara Marlyn Pricillia mengingatkan wajib pajak untuk memperhatikan kembali maksud dari konsumen akhir. Sebab, terdapat karakteristik yang berlaku sehingga suatu pihak dapat dikategorikan sebagai konsumen akhir.

“Tapi perlu diperhatikan nih, konsumen akhir itu yang bagaimana sih? Itu ada karakteristiknya,” ujar Marlyn dalam Live Instagram @pajakkaltimtara, dikutip Sabtu (3/12/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sesuai Pasal 25 PER-03/PJ/2022 s.t.d.t.d PER-11/PJ/2022, terdapat 2 karakteristik konsumen akhir. Pertama, pembeli barang atau penerima jasa mengonsumsi secara langsung barang atau jasa yang dibeli atau diterima.

Kedua, pembeli barang atau penerima jasa tidak menggunakan atau memanfaatkan barang atau jasa yang dibeli atau diterima untuk kegiatan usaha. Adapun untuk kedua karakteristik ini, Marlyn juga memberikan penjelasan lebih lanjut.

“Konsumen akhir itu dia beli hanya untuk dia pakai sendiri, dia pakai langsung. Bukan untuk dijual kembali atau digunakan dan dimanfaatkan untuk kegiatan usaha. Sebagai bahan baku misalnya,” jelas Marlyn.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Sebagai informasi, kekhususan dalam membuat faktur pajak untuk PKP pedagang eceran yang menyerahkan BKP atau JKP kepada konsumen akhir adalah ditentukan atas 2 hal. Pertama, dapat membuat faktur pajak tanpa mencantumkan keterangan mengenai identitas pembeli BKP atau penerima JKP.

Kedua, dapat membuat faktur pajak tanpa mencantumkan nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak. Selain itu, PKP pedagang eceran juga dapat membuat faktur pajak dengan hanya melampirkan dokumen yang dipersamakan seperti bon kontan, faktur penjualan, segi cash register, karcis, kuitansi, atau tanda bukti penyerahan atau pembayaran lain yang sejenis. (Fauzara Pawa Pambika/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja