ADMINISTRASI PAJAK

DJP Ingatkan Cara Cek Masa Berlaku Sertifikat Elektronik WP Non-PKP

Redaksi DDTCNews | Selasa, 18 Oktober 2022 | 16:30 WIB
DJP Ingatkan Cara Cek Masa Berlaku Sertifikat Elektronik WP Non-PKP

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak, meski belum berstatus pengusaha kena pajak (PKP), perlu memiliki sertifikat elektronik (sertel) untuk bisa mendapatkan layanan perpajakan seperti membuat e-bupot, membuat e-faktur, atau mengajukan nomor seri faktur pajak (NSFP).

Sertifikat elektronik memuat tanda tangan elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek hukum para pihak dalam transaksi elektronik yang dikeluarkan oleh Ditjen Pajak (DJP) atau penyelenggara sertifikasi elektronik. Pasal 44 Peraturan Dirjen Pajak Per-04/PJ/2020 mengatur bahwa masa berlaku sertifikat elektronik adalah 2 tahun sejak tanggal sertifikat elektronik diberikan DJP. Lantas bagaimana cara memastikan tanggal kedaluwarsa sertel?

"Pengecekan masa berlaku sertel bagi wajib pajak non-PKP dapat dilihat melalui browser yang telah dipasang sertel tersebut," kata DJP melalui akun @kring_pajak, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Wajib pajak bisa mengajukan sertifikat elektronik secara elektronik atau tertulis ke KPP tempat wajib pajak terdaftar. Berdasarkan permintaan sertel, Kepala KPP atau KP2KP selanjutnya akan melakukan penelitian administrasi atas kelengkapan data wajib pajak dan pengujian verifikasi serta autentifikasi atas wajib pajak.

Kemudian, dari hasil penelitian dan pengujian di atas, Kepala KPP atau KP2KP memberikan sertifikat elektronik dan menerbitkan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik kepada wajib pajak paling lama 1 hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap.

Di sisi lain, pengajuan sertifikat elektronik juga bisa dikembalikan kepada wajib pajak apabila permohonan tidak lengkap dan/atau tidak sesuai.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Perlu dicatat, masa berlaku sertifikat elektronik adalah 2 tahun sehingga wajib pajak perlu memperpanjangnya secara berkala.

Penjelasan DJP di atas menjawab pertanyaan netizen melalui saluran media sosial. Seorang wajib pajak menanyakan perihal cara mengetahui masa berlaku sertifikat elektronik bagi wajib pajak non-PKP. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN