JAKARTA, DDTCNews - Sebagai bentuk dukungan dalam penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lewat Ditjen Pajak (DJP) dan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) ikut berpartisipasi menyediakan layanan perpajakan dan kepabeanan.
MPP Provinsi DKI Jakarta diresmikan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Kamis, (12/10). Di tempat ini, ada 328 jenis layanan, 296 berasal dari Pemprov DKI, 32 lainnya dari tujuh kementerian maupun lembaga negara.
Adapun pelayanan yang diberikan oleh DJP adalah pemberian NPWP khusus wajib pajak orang pribadi non-karyawan dan badan, pembuatan kode billing tanpa akun, informasi Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP), konsultasi perpajakan dan asistensi layanan mandiri.
“Sedangkan pelayanan yang diberikan DJBC adalah registrasi importir, tracking barang kiriman, dan konsultasi,” ungkap keterangan tertulis Kemenkeu, Jumar, (13/10).
Salah satu tujuan dari pembentukan MPP yaitu untuk meningkatkan daya saing global dalam memberikan kemudahan berusaha di Indonesia serta kenyamanan bagi warga Jakarta dalam mengurus perizinan dan non perizinan.
MPP sendiri dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik.
Sedangkan penetapan percontohan Mal Pelayanan Publik, sesuai Keputusan KemenPAN dan RB nomor 135 Tahun 2017 yang terdiri atas Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Kota Surabaya, dan Pemerintah Kota Denpasar. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.