KEBIJAKAN PERPAJAKAN

DJBC Bebaskan Bea Masuk dan PDRI Atas Impor Perdana Vaksin Novavax

Dian Kurniati | Rabu, 01 Desember 2021 | 09:45 WIB
DJBC Bebaskan Bea Masuk dan PDRI Atas Impor Perdana Vaksin Novavax

Ilustrasi. Petugas kargo membongkar muat vaksin Covid-19 di bandara. ANTARA FOTO/Humas Kemenkominfo/Handout/sgd/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) memberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) atas impor vaksin Novavax sebanyak 137.500 dosis dan 1,4 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang tiba pada 27 November 2021.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Finari Manan mengatakan fasilitas tersebut diberikan untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19. Dia berharap target vaksinasi kepada masyarakat dapat segera tercapai.

"Kami memberikan fasilitas fiskal. Fasilitasnya berupa pembebasan bea masuk dan/atau cukai dan PPN, serta tidak dipungut PPh Pasal 22 impor," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (1/12/2021).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Finari menuturkan pemberian pembebasan bea masuk dan PDRI berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 188/2020. Melalui beleid tersebut, pemerintah memberikan fasilitas perpajakan atas barang untuk penanganan Covid-19.

Kedatangan vaksin Novavax perdana tersebut diangkut menggunakan maskapai penerbangan Emirates Airline EK 358. Adapun importir vaksin tersebut adalah Direktorat Tata Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, bekerja sama dengan PT Indofarma.

Finari menyebut vaksin Novavax membutuhkan perlakuan khusus karena harus disimpan pada suhu rendah untuk menjaga kualitasnya. Untuk itu, DJBC juga memberikan fasilitas pelayanan segera atau rush handling.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Fasilitas rush handling diberikan lantaran vaksin Covid-19 termasuk barang-barang impor tertentu yang karena karakteristiknya memerlukan pelayanan segera untuk dikeluarkan dari kawasan pabean atau bandara.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menuturkan pemerintah terus berupaya menambah kedatangan vaksin untuk mengakselerasi vaksinasi Covid-19.

"Pemerintah optimistis dapat mempercepat laju pemulihan nasional. Kementerian Kesehatan akan terus berkoordinasi dengan Bea Cukai demi kelancaran proses impor vaksin berikutnya," ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN