LUKSEMBURG

Dituding Kurangi Beban Pajak, Apple & Irlandia Bakal Ajukan Banding

Redaksi DDTCNews | Selasa, 17 September 2019 | 20:09 WIB
Dituding Kurangi Beban Pajak, Apple & Irlandia Bakal Ajukan Banding

Ilustrasi.

LUKSEMBURG, DDTCNews – Apple dan pemerintah Irlandia akan mengajukan banding atas putusan anti-trust yang disampaikan Komisi Eropa. Putusan tersebut menuding Apple menghemat pajak senilai 13 miliar euro (setara Rp202,1 kuadriliun) melalui kesepakatan dengan pemerintah Irlandia.

Competition Commissioner Uni Eropa Margrethe Vestager pada 2016 lalu menyebut dua keputusan pajak yang diberikan oleh Irlandia secara artifisial mengurangi beban pajak Apple selama lebih dari dua dekade. Hal tersebut melanggar aturan bantuan negara (state aid) Uni Eropa.

“Negara anggota tidak dapat memberikan manfaat pajak yang tidak adil kepada perusahaan tertentu. Tidak peduli apakah mereka orang Eropa atau asing, besar atau kecil, bagian dari suatu kelompok atau tidak,” ujar Vetager.

Baca Juga:
Konsensus Pilar 1 Tak Kunjung Tercapai, Italia Usulkan DST se-Eropa

Vestager merujuk pada keputusan pajak Pemerintah Irlandia pada 1991 dan 2007 yang memungkinkan raksasa digital AS menyalurkan sebagian besar penjualan Eropa melalui dua anak perusahaan di Irlandia yang berstatus bukan penduduk untuk tujuan pajak.

Dua anak perusahaan tersebut adalah Apple Sales International dan Apple Operations Europe yang mana keduanya berbasis di Irlandia. Dengan demikian, keuntungan dari pembelian Apple yang dilakukan di Eropa secara legal ditransfer ke anak perusahaan itu bukan di negara tempat memperoleh keuntungan.

Lebih lanjut, Vestager menyebut Irlandia meneken kesepakatan yang memungkinkan Apple untuk menghindari pajak perusahaan Irlandia sebesar 12,5%. Misalnya pada 2014 lalu, unit utama Apple di Irlandia hanya membayar pajak dengan tarif 0,005%.

Baca Juga:
China Bakal Kenakan Bea Masuk Antidumping atas Susu Impor dari Eropa

Dalam sidang tersebut, Apple mengirim delegasi beranggotakan enam orang yang dipimpin oleh Chief Financial Officer Luca Maestri. Mereka berpendapat Apple tidak salah karena mengikuti hukum pajak Irlandia dan AS.

Selain itu, mereka mejelaskan sebagian besar pajaknya terutang ke AS karena mayoritas produk dan layanan Apple dibuat, dirancang dan direkayasa di AS.

Sementara itu, Pemerintah Irlandia diwakili oleh tim yang terdiri dari enam pengacara Irlandia dan dipimpin mantan jaksa agung Paul Gallagher. Mereka menyebut Komisi Eropa melampaui kekuasaannya dan mencampuri kedaulatan nasional anggota UE atas urusan pajak.

Seperti dilansir irishtimes.com, mereka menentang keputusan Komisi Eropa dan menyangkal telah memberikan perlakuan khusus. Namun, Pemerintah Irlandia tetap memungut pajak sebesar 13 miliar euro yang ditagih oleh Komisi Eropa kepada Apple dan menahannya sampai proses banding selesai. (MG-nor/kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB