PELAPORAN SPT TAHUNAN

Ditjen Pajak Sudah Terima 6,1 Juta SPT Tahunan 2021 Per 14 Maret 2022

Dian Kurniati | Senin, 14 Maret 2022 | 11:05 WIB
Ditjen Pajak Sudah Terima 6,1 Juta SPT Tahunan 2021 Per 14 Maret 2022

Update realisasi pelaporan SPT Tahunan per 14 Maret 2022.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) mencatat 6,1 juta wajib pajak telah melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan 2021 hingga 14 Maret 2022 pukul 08.06 WIB.

Dalam data yang dirilis otoritas, SPT Tahunan 2021 wajib pajak orang pribadi mendominasi dengan jumlah 5,92 juta laporan. Sementara pada wajib pajak badan, SPT Tahunan 2021 yang disampaikan baru 183.267 laporan.

"Jenis SPT PPh badan yang disampaikan masih cukup minim mengingat batas waktu penyampaian yang masih sampai bulan April," bunyi keterangan DJP, Senin (14/3/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Data DJP menunjukkan angka pelaporan SPT Tahunan 2021 tersebut lebih sedikit apabila dibandingkan dengan periode yang sama untuk tahun sebelumnya. Saat itu, pelaporan SPT Tahunan telah mencapai 6,36 juta yang terdiri atas 6,15 juta SPT wajib pajak orang pribadi dan 211.793 SPT wajib pajak badan.

Kemudian, DJP menyebut ada 19 juta wajib pajak yang wajib melaporkan SPT pada tahun ini, terdiri atas 17,35 juta wajib pajak orang pribadi dan 1,65 juta wajib pajak badan. Dengan target tersebut, rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan baru sebesar 32,12%.

"Dari target rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan sebesar 80% untuk tahun 2022, hingga 14 Maret telah tercapai sebesar 32,12%," bunyi keterangan DJP.

Baca Juga:
Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) mengatur batas akhir penyampaian SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi paling lambat 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 31 Maret 2022. Sementara pada SPT tahunan wajib pajak badan, pelaporannya dilakukan paling lambat 4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 30 April 2022.

Pada beleid yang sama juga diatur penyampaian SPT yang terlambat akan dikenai sanksi administrasi berupa denda. Denda terlambat melaporkan SPT Tahunan pada orang pribadi adalah senilai Rp100.000, sedangkan pada wajib pajak badan Rp1 juta. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN