KEBIJAKAN EKONOMI

Di Hadapan Diplomat, Menko Darmin Beberkan Masalah Ekonomi RI

Redaksi DDTCNews | Rabu, 25 Juli 2018 | 09:05 WIB
Di Hadapan Diplomat, Menko Darmin Beberkan Masalah Ekonomi RI

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution manjadi narasumber pada Diklat Sesparlu Kementerian Luar Negeri Angkatan ke-59 yang mengangkat tema "Economic Trend : Global Phenomenon and Its Implication to Indonesia".

Dalam pemaparannya, Darmin mengupas berbagai tantangan yang dihadapi ekonomi saat ini, serta upaya pemerintah untuk mencari jalan keluar dari problematika tersebut.

"Semua shock dengan kebijakan AS. Kelihatannya semua negara cukup grogi dalam menghadapinya. Sebab ini pertama kali dalam sejarah modern, satu negara besar secara unilateral lakukan perubahan kebijakan," katanya di Pusdiklat Kemenlu, Selasa (24/7).

Baca Juga:
The Fed Turunkan Suku Bunga, Sri Mulyani Harap Ekonomi Makin Positif

Perubahan kebijakan AS itu menurut Darmin mengubah lanskap ekonomi global secara drastis. Mulai dari kebijakan fiskal yang menurunkan tarif pajak badan hingga kebijakan dagang yang proteksionis bahkan cenderung konfrontatif dengan negara lain.

Hal itu kemudian menimbulkan gejolak yang dirasakan seluruh negara, termasuk Indonesia. Depresiasi nilai tukar yang terjadi sejak awal tahun 2018 sebagaian besar dipengaruhi faktor eksternal.

"Faktor dalam negeri kemudian juga turut memberikan tekanan pada ekonomi, yaitu defisit neraca perdagangan yang juga memberikan tekanan pada nilai tukar," papar Darmin.

Baca Juga:
APBN 2025 Disusun Siap Hadapi Gejolak Geopolitik, Ini Kata Sri Mulyani

Menyikapi gejolak ekonomi tersebut, di hadapan para diplomat, mantan Dirjen Pajak itu memaparkan pembenahan dimulai dengan struktur defisit perdagangan yang banyak disumbang oleh sektor migas.

"Karena defisit banyak di migas, ya kita kerjakan dulu di migas, yaitu dengan perluasan penggunaan B20 atau biodiesel dengan 20% komposisinya dari CPO/minyak kelapa sawit," terangnya.

Kemudian untuk menjaga daya saing ekonomi, maka 4 strategi pemerintah akan dilakukan untuk menggenjot ekspor. Empat instrumen ini akan dijalankan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga:
Kelas Menengah Indonesia Turun, Jokowi: Problem di Hampir Semua Negara

"Pertama, reformasi seluruh perizinan melalui OSS. Kemudian, kedua memberikan insentif fiskal dengan gradasi seperti tax holidayuntuk industri yang kita tidak punya," papar dia.

Kemudian, dengan bauran kemudahan perizinan dan insentif diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri dalam negeri dan melakukan ekspor. Keempat adalah pembenahan sumber daya manusia dalam jangka panjang.

"Kualitas SDM akan kita benahi dan dimulai dengan SMK. Kompetensi harus jelas bidangnya dan harua berbasis sertifikat kompetensi bukan lagi ijazah, ini akan kita mulai besar besaran tahun depan," beber Darmin. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 20 September 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

The Fed Turunkan Suku Bunga, Sri Mulyani Harap Ekonomi Makin Positif

Jumat, 20 September 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

APBN 2025 Disusun Siap Hadapi Gejolak Geopolitik, Ini Kata Sri Mulyani

Minggu, 01 September 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kelas Menengah Indonesia Turun, Jokowi: Problem di Hampir Semua Negara

Rabu, 28 Agustus 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tak Cukup Bawa Indonesia Jadi Negara Maju

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN