KABUPATEN BINTAN

Dana Perimbangan Disunat, Pemda Gali Potensi PAD

Redaksi DDTCNews | Rabu, 11 April 2018 | 16:44 WIB
Dana Perimbangan Disunat, Pemda Gali Potensi PAD

TANJUNG PINANG, DDTCNews – Pemerintah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau tengah menggali potensi penerimaan daerah. Pasalnya pemerintah pusat memangkas transfer ke daerah berupa dana perimbangan.

Bupati Bintan Apri Sujadi mengatakan pemerintah daerah (Pemda) harus lebih mandiri dan kreatif, dalam mencari sumber-sumber pembiayaan, serta aktif mencari berbagai peluang yang bisa dijadikan sebagai sumber baru pemasukan kas daerah.

"Rasionalisasi program kerja perangkat daerah serta efisiensi belanja, merupakan salah satu formulasi kerja yang harus dilakukan setiap tahunnya," katanya, Selasa (10/4).

Baca Juga:
Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Apri menjelaskan perlu upaya keras dan kreatif dalam menyikapi defisit keuangan akibat dari penurunan dana perimbangan berupa Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat. Hal ini membuat harus mampu menyusun dan menyiasati setiap program kerja yang harus dilakukan.

Pada tahun 2018, komponen pendapatan daerah di Kabupaten Bintan masih dikuasai oleh pajak daerah sebesar 73,6%, retribusi daerah sebesar 4,3%, hasil pengelolaan kekayaan alam sebesar 5,5% serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar 16,6%.

”Saat ini kontribusi pendapatan daerah yang terbesar berasal dari sektor pajak daerah yang sumbernya masih didominasi oleh pajak hotel dan pajak restoran. Kontribusi terbesar terhadap PAD terbanyak dari sektor pariwisata yaitu 51% total PAD," terangnya.

Baca Juga:
Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Menurutnya, saat ini Pemda perlu melakukan peningkatan pendapatan daerah serta efisiensi dalam pos belanja daerah. Untuk Kabupaten Bintan, 4 tahun terakhir sudah punya roadmap untuk meningkatkan realisasi PAD.

Seperti yang diketahui, APBD Kabupaten Bintan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tahun 2017 ditargetkan sebesar Rp986 miliar, naik menjadi Rp1,066 triliun pada 2018. Sementara pertumbuhan ekonomi, tahun 2016 sebesar 5,09% naik menjadi 6,01% pada 2017. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:30 WIB KABUPATEN SLEMAN

Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 09:30 WIB KANWIL DJP KALIMANTAN BARAT

Rugikan Negara Rp1,48 Miliar, Tersangka Pajak Diserahkan ke Kejari

Rabu, 05 Februari 2025 | 08:47 WIB KURS PAJAK 05 FEBRUARI 2025 - 11 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat! Berbalik Perkasa Atas Dolar AS

Rabu, 05 Februari 2025 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

DJP Beri Imbauan Soal Bukti Potong PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov