Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk segera melaksanakan belanja APBD, bukan mengendapkan dana di bank.
Dana pemda yang masih tersimpan di bank per akhir Oktober 2022 sudah mencapai Rp278 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan posisi saldo pemda pada Oktober tahun lalu yang hanya senilai Rp226 triliun.
"Kita pontang-panting cari arus modal masuk lewat investasi, tetapi uang yang ada di kantong sendiri tidak diinvestasikan. Ini keliru besar," katanya, Rabu (30/11/2022).
Jokowi menuturkan dana APBD seharusnya segera dibelanjakan guna memenuhi kebutuhan pembangunan dan mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah masing-masing.
Hingga Oktober 2022, realisasi belanja APBD tercatat masih Rp732,89 triliun atau 61,2% dari pagu belanja APBD se-Indonesia. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan realisasi belanja APBN yang mencapai 75,7%.
"Saya perintahkan ke Pak Menteri Dalam Negeri [Tito Karnavian] tolong cek satu per satu ini ada persoalan apa. Situasi sangat sulit, tetapi malah uangnya didiamkan di bank, tidak dibelanjakan," ujar Jokowi.
Untuk diketahui, Kementerian Keuangan sebelumnya mencatat lonjakan saldo pemda pada Oktober 2022 lebih disebabkan oleh tingginya penyaluran transfer ke daerah (TKD) pada bulan tersebut.
Pemerintah tercatat menyalurkan dana bagi hasil (DBH), termasuk DBH kurang bayar senilai Rp50,7 triliun, dana alokasi khusus (DAK) fisik senilai Rp13,8 triliun, dan DAK nonfisik senilai Rp20,3 triliun. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.