PMK 71/2022

Catat! Jasa Tur ke Tempat Lain dalam Perjalanan Ibadah Kena PPN 1,1%

Redaksi DDTCNews | Selasa, 12 April 2022 | 13:00 WIB
Catat! Jasa Tur ke Tempat Lain dalam Perjalanan Ibadah Kena PPN 1,1%

Calon jamaah umrah berjalan di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/3/2022). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menegaskan jasa perjalanan ke tempat lain dalam perjalanan ibadah keagamaan dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) dengan tarif 1,1% atau 0,55%. Meski begitu, otoritas memastikan jasa ibadah keagamaan seperti umroh atau ibadah agama lain tidak dikenakan PPN.

Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 71/2022 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu.

"Untuk meluruskan, dalam UU PPN jasa ibadah keagamaan adalah jasa yang tidak dikenakan PPN sehingga ibadah umroh maupun ibadah lainnya tetap tidak dikenakan PPN," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmaldrin Noor dalam keterangan resminya, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Lebih lanjut, Neilmaldrin menyampaikan dengan berlakunya PMK 71/2022 maka PPN atas jasa perjalanan ke tempat lain dalam perjalanan ibadah keagamaan ditetapkan sebesar 1,1% dari harga jual paket penyelenggaraan perjalanan jika tagihan diperinci antara perjalanan ibadah keagamaan dengan perjalanan ke tempat lain.

Kemudian, PPN sebesar 0,55% dikenakan dari keseluruhan tagihan jika tidak diperinci antara perjalanan ibadah dengan perjalanan ke tempat lain.

Neilmaldrin juga menambahkan tujuan diterbitkannya aturan tersebut untuk memberikan kepastian hukum dan asas keadilan. Sebab, dia bilang dalam praktiknya, penyelenggara jasa perjalanan ibadah keagamaan juga memberikan jasa layanan wisata (tur) ke berbagai negara. Artinya, atas jasa perjalanan ke tempat lain dalam perjalanan ibadah tersebut semestinya dikenai PPN.

Baca Juga:
PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Namun, sebagaimana ketentuan dalam PMK 71/2022 disebutkan bahwa jasa keagamaan meliputi jasa pelayanan rumah ibadah, pemberian khotbah, penyelenggaraan kegiatan keagamaan, dan jasa lainnya di bidang keagamaan merupakan non-jasa kena pajak (JKP). Sejalan dengan itu, jasa perjalanan ibadah umroh dan ibadah lainnya juga bagian dari non-JKP.

Adapun beleid yang merupakan aturan pelaksana UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) tersebut berlaku per 1 April 2022. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?