KEBIJAKAN KEPABEANAN

Buku Tarif Kepabeanan 2022 Sudah Jalan 2,5 Bulan, Begini Evaluasi DJBC

Dian Kurniati | Senin, 20 Juni 2022 | 10:00 WIB
Buku Tarif Kepabeanan 2022 Sudah Jalan 2,5 Bulan, Begini Evaluasi DJBC

Ilustrasi. Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Bea Cukai (DJBC) memberikan evaluasi terkait dengan pembaruan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang sudah diimplementasikan sejak 1 April 2022.

Dirjen Bea Cukai Askolani mengatakan pemerintah telah menerbitkan PMK No. 26/2022 yang mengatur implementasi BTKI 2022. Secara umum, lanjutnya, implementasi BTKI 2022 sudah berjalan dengan baik sampai dengan saat ini.

"Sampai saat ini terus kami monitor dan alhamdulillah berjalan lancar," katanya, dikutip pada Senin (20/6/2022).

Baca Juga:
Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Askolani menuturkan BTKI 2022 memuat beberapa perubahan yang cukup mendasar dibandingkan dengan BTKI 2017. Terdapat bab yang mengalami perampingan dari sisi jumlah HS, tetapi pada bab lain justru mengalami penambahan.

Pada bab 1 hingga 97, BTKI 2022 mencakup 11.414 pos tarif dari yang sebelumnya hanya sebanyak 10.813 pos tarif. Sementara itu, pada bab 98 dan 99, bertambah menjadi 138 pos tarif dari yang sebelumnya 28 pos tarif.

Pemerintah berharap implementasi BTKI 2022 dapat memfasilitasi perdagangan internasional dengan mempermudah proses impor dan ekspor serta proses pertukaran data. Selain itu, pembaruan juga bagian dari penataan ekosistem logistik nasional.

Baca Juga:
BMTP Impor Kain dan Karpet Diperpanjang, Sri Mulyani Harapkan Ini

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Penerimaan Negara Oza Olavia menyebut pemerintah telah mengevaluasi penerapan BTKI 2022 dalam 2,5 bulan terakhir. Beberapa perubahan kebijakan telah dilakukan sehingga implementasi BTKI 2022 berjalan lancar.

Sebelum berlaku, pemerintah juga telah menerbitkan sejumlah aturan untuk menyelaraskan ketentuan mengenai bea masuk, pajak dalam rangka impor, serta kebijakan pelarangan dan pembatasan (lartas) dengan BTKI 2022.

Misal, PMK 41/2022 dan PMK 42/2022 yang mengatur perubahan pos tarif barang yang dikenakan PPh Pasal 22 dan PPnBM, serta 15 PMK mengenai penetapan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian internasional.

"Secara keseluruhan, paket dari kebijakan terkait dengan BTKI 2022 sebagaimana turunan dari Harmonized System dan Asean Harmonized Tariff Nomenclature sudah kami lakukan secara utuh," ujar Oza. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN