Kepala BPS Margo Yuwono. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada September 2021 mengalami deflasi 0,04%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,80% dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,60%. Menurutnya, deflasi kali ini disebabkan penurunan harga sejumlah komoditas pangan.
"Deflasi September yang sebesar 0,04% kalau dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, utamanya dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau di mana andilnya 0,12%," katanya melalui konferensi video, Jumat (1/10/2021).
Margo mengatakan deflasi pada September 2021 terjadi karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,47%. Selain itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami penurunan harga sebesar 0,01%.
Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi sebesar 0,12%, dengan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yaitu telur ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah.
Sementara pada kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, mengalami deflasi sebesar 0,01% tapi tidak memberikan andil terhadap deflasi nasional.
Berdasarkan komponennya, Margo menyebut, komponen inti pada September 2021 mengalami inflasi sebesar 0,13%. Kemudian, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,14% dan komponen yang harganya bergejolak mengalami deflasi 0,88%.
"Deflasi September 2021, terutama didorong oleh deflasi pada komponen harga bergejolak di mana memberikan andil 0,15%," ujarnya.
Dari 90 kota yang disurvei, terdapat 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,90% dan terendah terjadi di Palu sebesar 0,01%.
Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,60% dan terendah terjadi di Surakarta 0,01%. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.