INDEKS HARGA KONSUMEN

BPS: September 2021 Deflasi 0,04%, Penurunan Harga Telur Berpengaruh

Dian Kurniati | Jumat, 01 Oktober 2021 | 12:45 WIB
BPS: September 2021 Deflasi 0,04%, Penurunan Harga Telur Berpengaruh

Kepala BPS Margo Yuwono. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada September 2021 mengalami deflasi 0,04%.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,80% dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,60%. Menurutnya, deflasi kali ini disebabkan penurunan harga sejumlah komoditas pangan.

"Deflasi September yang sebesar 0,04% kalau dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, utamanya dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau di mana andilnya 0,12%," katanya melalui konferensi video, Jumat (1/10/2021).

Baca Juga:
Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Margo mengatakan deflasi pada September 2021 terjadi karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,47%. Selain itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami penurunan harga sebesar 0,01%.

Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi sebesar 0,12%, dengan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yaitu telur ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah.

Sementara pada kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, mengalami deflasi sebesar 0,01% tapi tidak memberikan andil terhadap deflasi nasional.

Baca Juga:
BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Berdasarkan komponennya, Margo menyebut, komponen inti pada September 2021 mengalami inflasi sebesar 0,13%. Kemudian, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,14% dan komponen yang harganya bergejolak mengalami deflasi 0,88%.

"Deflasi September 2021, terutama didorong oleh deflasi pada komponen harga bergejolak di mana memberikan andil 0,15%," ujarnya.

Dari 90 kota yang disurvei, terdapat 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,90% dan terendah terjadi di Palu sebesar 0,01%.

Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,60% dan terendah terjadi di Surakarta 0,01%. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 11:54 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Diskon Tarif Listrik, Januari 2025 Alami Deflasi 0,76 Persen

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Terbaru! Simak Perkembangan Negara yang Terapkan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

3 Skema Pengenaan Pajak Minimum Global berdasarkan PMK 136/2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lewat Pengesahan RUU BUMN, BPI Danantara Resmi Dibentuk

Rabu, 05 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Perbarui Syarat untuk Jadi Pemeriksa Pajak Daerah