Pelayanan perizinan investasi di BKPM (Foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews - Realisasi investasi per kuartal pertama tahun 2017 tercatat dalam data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp165,8 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 13,2% jika dibandingkan dengan posisi periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp146,5 triliun.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengakui realisasi investasi sebesar Rp165,8 triliun tersebut bersumber terutama dari Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan hal itu, dia menilai, investor masih berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"PMDN berkontribusi dalam realisasi investasi senilai Rp68,8 triliun, sedangkan nilai PMA lebih tinggi dari PMDN. PMA sendiri berkontribusi sebanyak Rp97 triliun. Melihat dari data ini, minat investasi si Indonesia masih tinggi," ujarnya di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (26/4).
Realisasi PMDN pada kuartal pertama tahun 2017 meningkat sebesar 36,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu atau setara dengan Rp50,4 triliun.
Menurut Thomas, peningkatan investasi PMDN itu cukup signifikan jika dibandingkan dengan peningkatan PMA yang hanya naik 0,94% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sekitar Rp96,1 triliun.
"Tapi meski meningkat tipis, harus diakui juga bahwa realisasi PMA pada kuartal pertama tahun 2017 cukup membantu pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Dengan capaian tersebut, BKPM merasa optimistis bahwa target investasi tahun 2017 yang telah diketok palu sebesar Rp678,8 triliun bisa dicapai. Meski, Thomas mengakui, BKPM masih perlu mengejar Rp513 triliun sisanya untuk mencapai target hingga akhir tahun 2017.
Pasalnya, realisasi investasi pada kuartal pertama tahun 2017 ini baru mencapai nyaris seperempatnya dari target, atau hanya berkisar 24,4%. Setidaknya, BKPM harus mampu setiap kuartal selanjutnya meraup realisasi investasi sebesar 25% dari target. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.