Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). BKPM menjamin realisasi investasi pada kuartal III/2020 akan lebih baik dibandingkan dengan realisasi pada kuartal sebelumnya. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz)
JAKARTA, DDTCNews - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjamin realisasi investasi pada kuartal III/2020 akan lebih baik dibandingkan dengan realisasi pada kuartal sebelumnya.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan data-data sementara sepanjang kuartal III/2020 menunjukkan adanya pertumbuhan aktivitas ekonomi dan investasi. Data awal tersebut mengindikasikan adanya tren positif.
"Data BKPM menunjukkan baik dari arus masuk barang modal dan mesin beberapa industri bahan baku mulai meningkat, artinya akan ada pertumbuhan investasi," ujar Bahlil, seperti dikutip Rabu (9/9/2020).
Dengan tren realisasi investasi yang terindikasi mulai membaik, Bahlil mengatakan target realisasi investasi pada 2020 sebesar Rp817,2 triliun masih mungkin untuk dicapai.
Target ini merupakan target baru setelah mengoreksi target investasi yang mencapai Rp866 triliun akibat pandemi Covid-19. Untuk diketahui, realisasi investasi pada kuartal II/2020 tercatat mengalami kontraksi baik secara kuartalan maupun secara tahunan.
Realisasi investasi pada kuartal II/2020 tercatat hanya Rp191,9 triliun, terkontraksi -4,3% (yoy) dibandingkan kuartal II/2019 dan sebesar -8,9% (qtq) bila dibandingkan dengan kuartal I/2020. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) sama-sama terkontraksi.
Realisasi PMA tercatat hanya sebesar Rp97,6 triliun, terkontraksi -6,9% (yoy). PMDN tercatat juga mengalami kontraksi meski tidak sedalam PMA, yakni sebesar -1,4% (yoy) dengan realisasi sebesar Rp94,3 triliun.
Meski demikian, realisasi investasi kumulatif per Januari hingga Juni 2020 masih bertumbuh 1,8% (yoy) dengan nominal mencapai Rp402,6 triliun, 49,3% dari target 2020.
Realisasi investasi secara kumulatif masih mampu bertumbuh disebabkan oleh tingginya realisasi PMDN pada kuartal I/2020. Pada kuartal I/2020, realisasi PMDN mampu mencapai Rp112,7 triliun, lebih tinggi dari realisasi PMA yang sebesar Rp98 triliun. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.