KEBIJAKAN INVESTASI

BKPM: Investasi Luar Jawa Mulai Berkembang

Redaksi DDTCNews | Jumat, 28 Oktober 2016 | 09:45 WIB
BKPM: Investasi Luar Jawa Mulai Berkembang

JAKARTA, DDTCNews – Tingkat investasi yang terjadi di luar pulau Jawa sudah mulai berkembang, sehingga sejumlah lokasi investasi tersebut ke depannya akan dilirik oleh para investor untuk bisa menanamkan dan mengembangkan uangnya.

Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan pertumbuhan investasi di luar pulau Jawa tengah berkembang, meskipun perkembangannya masih dalam tahap awal yang tidak terlalu signifikan.

“Perkembangan investasi sudah terlihat di beberapa wilayah NKRI, namun masih dalam tahap awal dan nominalnya pun masih relatif kecil. Pertumbuhannya masih dalam rentang belasan hingga puluhan persen,” ujarnya di Jakarta, Kamis (27/10).

Baca Juga:
Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Penambahan jumlah wisatawan asing menjadi patokan utama bahwa lokasi tersebut mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Ia mencontohkan salah satu lokasi di Manado yang sudah menjadi lokasi pariwisata kondang.

Dengan kondisi tersebut, kata Lembong, para investor dapat terdorong untuk menanamkan modalnya di Manado. Menurutnya, pertumbuhan investasi juga bisa dilihat dari meningkatnya maskapai penerbangan yang melakukan penerbangan ke suatu lokasi tertentu.

Khususnya, maskapai penerbangan direct flight atau penerbangan langsung yang berasal dari luar negeri ke Manado. Salah satu contoh penerbangan langsung dari luar negeri yaitu Tiongkok yang telah membuka jalur penerbangan langsung ke Manado.

Baca Juga:
Belum Akhir 2024, BKPM Capai Target Realisasi Investasi Sesuai Renstra

Selain Manado, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur juga tengah mengalami perkembangan. Pertumbuhan ekonomi di NTB dan NTT mengalami peningkatan sekitar belasan persen per tahunnya.

Lembong menyebutkan pertumbuhan yang terjadi di NTB dan NTT mampu mengalahkan pertumbuhan nasional yang hanya berkisar 5% saja per tahunnya.

Meskipun dia mengharapkan kegiatan investasi yang lebih besar di sejumlah wilayah Indonesia, beberapa lokasi tersebut sudah dinilainya sebagai tahap awal yang cukup baik. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Rabu, 16 Oktober 2024 | 14:30 WIB KINERJA INVESTASI

Belum Akhir 2024, BKPM Capai Target Realisasi Investasi Sesuai Renstra

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Rosan: Investasi Harus Ditingkatkan

Minggu, 13 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Naikkan Kualitas SDM, Pengusaha Diimbau Gunakan Insentif Pajak Vokasi

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari