RUPIAH DIGITAL

BI Segera Luncurkan Rupiah Digital, Ternyata Ini 3 Alasan di Baliknya

Dian Kurniati | Senin, 05 Desember 2022 | 15:05 WIB
BI Segera Luncurkan Rupiah Digital, Ternyata Ini 3 Alasan di Baliknya

Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan white paper pengembangan uang digital yang menandai Indonesia bakal segera memiliki rupiah digital.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan rupiah digital pada prinsipnya sama dengan alat pembayaran yang ada pada saat ini. Rupiah digital tersebut akan menjadi satu-satunya alat digital yang sah di Indonesia berupa coding yang terenkripsi.

"Untuk membeli barang yang di metaverse juga bisa, karena metaverse di dunia digital," katanya, Senin (5/12/2022).

Baca Juga:
Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

Perry mengatakan rupiah digital akan berfungsi sebagaimana alat pembayaran lainnya yakni sebagai alat pembayaran yang sah, sebagai unit of account, serta sebagai store of value.

Dia menjelaskan BI memiliki setidaknya 3 alasan untuk menerbitkan rupiah digital. Pertama, BI menurut undang-undang menjadi satu-satunya lembaga negara yang berwenang mengeluarkan rupiah digital.

Kedua, Bank Indonesia ingin melayani masyarakat yang secara demografi masih menggunakan alat pembayaran konvensional, tapi di sisi lain memerlukan alat pembayaran digital. Ketiga, digitalisasi mata uang diperlukan untuk bekerja sama internasional.

Baca Juga:
Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Tipis

"Makanya Bank Indonesia bekerja sama dengan lembaga-lembaga internasional, dengan bank-bank sentral lain, untuk mengembangkan central bank digital currency," ujarnya.

Perry menjelaskan pada pertemuan G-20 bulan lalu juga telah disepakati pilihan desain central bank digital currency (CBDC) agar mencapai tujuan inklusi keuangan. Selain itu, CBCD juga akan mempermudah kerja sama antarbank sentral.

Ke depan, rupiah digital juga akan memiliki nilai tukar dengan mata uang digital lain seperti dolar AS, euro, ringgit Malaysia, dan baht Thailand.

White paper terkait pengembangan rupiah digital telah dirilis pada 30 November 2022. Pengembangan rupiah digital akan dibagi ke dalam 3 tahapan, yakni immediate state, intermediate state, dan end state. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:10 WIB KEBIJAKAN MONETER

Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Tipis

Rabu, 25 September 2024 | 10:30 WIB KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Sentuh Rp8.461,93 Triliun per Agustus 2024

Rabu, 18 September 2024 | 15:31 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Turunkan Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN