SURVEI BANK INDONESIA

BI Sebut Kinerja Penjualan Eceran Bakal Terkontraksi Dua Digit

Muhamad Wildan | Rabu, 11 November 2020 | 15:39 WIB
BI Sebut Kinerja Penjualan Eceran Bakal Terkontraksi Dua Digit

Kantor Bank Indonesia. (foto: Antara)

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran per Oktober 2020 berpotensi terkontraksi hingga dua digit dari kinerja penjualan eceran bulan sebelumnya yang hanya terkontraksi satu digit.

Berdasarkan survei Penjualan Eceran yang diterbitkan BI, otoritas moneter memperkirakan indeks penjualan riil (IPR) pada Oktober 2020 akan terkontraksi hingga -10% (yoy), lebih dalam ketimbang September 2020 yang mencatatkan kontraksi IPR sebesar -8,7%.

"Sejumlah komoditas seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan Kelompok barang budaya dan rekreasi diperkirakan mengalami penurunan penjualan," tulis BI dalam Survei Penjualan Eceran yang diterbitkan hari ini, Rabu (11/11/2020).

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

BI memperkirakan kontraksi penjualan eceran kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada Oktober 2020 hanya -0,2%. Lalu, penjualan eceran kelompok barang budaya dan rekreasi diprediksi terkontraksi hingga -41,4%.

Merujuk pada publikasi Survei Penjualan Eceran BI sebelumnya, IPR terakhir kali mencatatkan kontraksi sebesar dua digit pada Juli 2020. Pada bulan tersebut, IPR tercatat mengalami kontraksi hingga -12,3%.

BI juga optimis kinerja penjualan eceran pada Desember 2020 akan meningkat. Kenaikan penjualan eceran pada Desember diproyeksikan disebabkan oleh peningkatan permintaan masyarakat pada hari raya Natal dan libur akhir tahun.

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang atau hingga Desember 2020 diprediksi meningkat. Indikasi peningkatan harga tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 142,5, lebih tinggi dari IEH bulan sebelumnya 132,5.

Hal tersebut didorong oleh peningkatan permintaan saat HBKN dan libur akhir tahun. Sementara itu, IEH emnam bulan yang akan datang sebesar 160,0, lebih rendah dibandingkan dengan 166,9 pada bulan sebelumnya sejalan dengan lancarnya distribusi barang dan pasokan. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP