Gedung Bank Indonesia. (foto: Antara)
JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan kembali ke sasaran 3% +/- 1% lebih cepat dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan inflasi berpotensi turun ke level normal di bawah 4% pada Agustus 2023.
"Kami meyakini bahkan mulai Agustus itu bisa mulai di bawah 4%. Jadi IHK-nya lebih rendah dari yang diperkirakan dan akan turun lebih cepat dari yang kita perkirakan," katanya, dikutip pada Jumat (21/4/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2023 hanya 4,97%, lebih rendah ketimbang bulan-bulan sebelumnya yang selalu berada di atas 5%. Menurut Perry, inflasi pada bulan-bulan ke depan sebelum Agustus 2023 bakal terjaga pada level 4%.
"Kami katakan inflasi bisa turun lebih cepat. Ya memang belum akan 4%, tetapi mulai sekarang mendekati 4%. Bulan lalu [Maret] sudah 4,9%," ujar Perry.
Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan tetap berada pada sasaran 3% +/- 1% hingga akhir tahun.
"Kami meyakini bahwa inflasi inti itu akan bergerak di sekitar 3% dari sekarang sampai dengan akhir tahun ini. Akan tetap terkendali rendah di sekitar 3% dalam sisa tahun 2023," ujar Perry.
BI berkomitmen untuk menjaga ekspektasi inflasi melalui berbagai upaya di antaranya mengendalikan imported inflation, berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dan dukungan fiskal melalui pemberian subsidi energi.
Sejalan dengan itu, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%. Menurut BI, suku bunga acuan sebesar 5,75% sudah cukup untuk mengembalikan inflasi ke sasaran 3% +/- 1%. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.