DEPRESIASI RUPIAH

BI: Masih Terkendali, Pengaruh ke Harga Minim

Redaksi DDTCNews | Rabu, 03 Oktober 2018 | 14:58 WIB
BI: Masih Terkendali, Pengaruh ke Harga Minim

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diklaim masih terkendali karena transmisi ke harga di tingkat konsumen masih minim.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan setidaknya ada tiga indikator yang menunjukkan minimnya pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah pada tekanan harga. Pertama, pergerakan indeks harga konsumen yang masih terjaga dalam dua bulan terakhir.

“Tekanan harga rendah dan dapat dilihat dari data dua bulan terakhir yang tercatat deflasi,” katanya dalam seminar bertajuk 'Rezim Devisa & Strategi Menghadapi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah untuk Menjaga Stabilitas Perekonomian Nasional', Rabu (3/10/2018).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Terhadap Nyaris Semua Negara Mitra

Kedua, kapasitas perekonomian yang masih mumpuni, meskipun pertumbuhan berada di level moderat sekitar 5%.Ketiga, ekspektasi dunia usaha dan rumah tangga terhadap prospek perekonomian yang masih cukup bagus.

Faktor ini, sambungnya, penting dalam perekonomian karena mengindikasikan masih terjaganya dua penggerak utama ekonomi Indonesia, yaitu konsumsi dan investasi. Dia pun memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sekitar 5,2% dengan tingkat inflasi 3,5%.

“BI sudah survei kepada dunia usaha. Mereka merespons untuk tidak menaikkan harga tapi lebih pilih turunkan margin keuntungan dan lakukan efisiensi,” kata Perry.

Baca Juga:
Sama Persis dengan Target di UU, APBN 2024 Defisit 2,29 Persen PDB

Kendati demikian, pihaknya masih menyoroti performa neraca perdagangan barang dan jasa yang masih defisit. Menurutnya, fakta tersebut harus diwaspadai mengingat dinamika perekonomian global yang masih menantang.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah tembus Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Hari ini, kurs tengah BI (Jisdor) dipatok di level Rp15.088 per dolar AS. Nilai tukar di pasar perdagangan spot, menilik data Bloombergpada pukul 14.57 WIB, berada di level Rp15.076 per dolar AS. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 08 Januari 2025 | 10:01 WIB KURS PAJAK 8 JANUARI 2025 - 14 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Terhadap Nyaris Semua Negara Mitra

Senin, 06 Januari 2025 | 10:39 WIB KINERJA APBN 2024

Sama Persis dengan Target di UU, APBN 2024 Defisit 2,29 Persen PDB

Sabtu, 04 Januari 2025 | 12:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Normalisasi Harga Pangan Diklaim Jadi Sebab Rendahnya Inflasi 2024

Kamis, 02 Januari 2025 | 13:11 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Desember 2024 0,44%, Didorong Harga Telur Ayam dan Cabai Merah

BERITA PILIHAN
Kamis, 09 Januari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Kalau Hanya Login Coretax WP Badan, Tak Perlu Lewat Akun WP OP PIC

Kamis, 09 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Tegaskan DPP 11/12 dari Harga Jual Untuk Hitung PPN, Bukan PPh

Kamis, 09 Januari 2025 | 11:30 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

Naikkan Kelulusan USKP, Bakal Ada e-Learning Pajak untuk Bahan Belajar

Kamis, 09 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Faktur Pajak dalam Masa Transisi PPN 12 Persen

Kamis, 09 Januari 2025 | 10:30 WIB CORETAX SYSTEM

Sepekan Diterapkan, Sri Mulyani Kembali Kunjungi ‘Dapur’ Coretax

Kamis, 09 Januari 2025 | 09:30 WIB PMK 32/2024

Dorong Industri Ramah Lingkungan, Fasilitas Bea Masuk Ini Direvisi

Kamis, 09 Januari 2025 | 08:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Jangan Bingung, Faktur Pajak Masih Boleh Pakai PPN 11% Hingga 31 Maret