KEBIJAKAN MONETER

BI Belum Berencana Naikkan Suku Bunga Acuan Meski Tren Inflasi Naik

Dian Kurniati | Rabu, 13 April 2022 | 12:31 WIB
BI Belum Berencana Naikkan Suku Bunga Acuan Meski Tren Inflasi Naik

Gubernur BI Perry Warjiyo. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) memutuskan belum akan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate meski inflasi global berangsur meningkat.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kenaikan suku bunga acuan hanya akan dilakukan ketika inflasi telah memberikan dampak rambatan secara fundamental. Apabila hal itu belum terjadi, BI akan mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 3,5%.

"Tekanan harga pangan atau energi tentu saja Bank Indonesia tidak akan merespons dampak pertamanya. Yang kita respons adalah dampak rambatannya kalau inflasi berdampak secara fundamental, yang indikatornya adalah inflasi inti," katanya dalam konferensi pers KSSK, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga:
BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Perry mengatakan kebijakan suku bunga selalu didasarkan pada perkiraan inflasi dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Dalam hal ini, kenaikan suku bunga acuan baru akan dilakukan ketika telah terjadi inflasi yang memberikan dampak secara fundamental.

Menurutnya, kenaikan inflasi dan situasi geopolitik global memang menjadi alasan bank sentral AS atau The Fed menaikkan suku bunga acuannya. BI bahkan memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 7 kali karena lonjakan laju inflasi di AS.

Perry menyampaikan BI bersama Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Pasalnya, kebijakan suku bunga The Fed akan memengaruhi arus modal di negara berkembang dan yield Surat Berharga Negara (SBN).

Baca Juga:
Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

"Sejauh ini kami masih memberikan assesment stand kebijakan suku bunga yang dipertahankan di 3,5% sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi," ujarnya.

BI menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi sebesar 3,5% sejak Februari 2021. Suku bunga tersebut menjadi rekor terendah sepanjang sejarah.

Pada 2022, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap berada dalam kisaran 4,7%-5,5%. Sementara itu, laju inflasi akan terkendali dalam sasaran 3% atau plus minus 1%. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 28 Januari 2025 | 08:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:37 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Tak Patuhi Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor 176 Perusahaan

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen