Gubernur BI Perry Warjiyo. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) memutuskan belum akan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate meski inflasi global berangsur meningkat.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kenaikan suku bunga acuan hanya akan dilakukan ketika inflasi telah memberikan dampak rambatan secara fundamental. Apabila hal itu belum terjadi, BI akan mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 3,5%.
"Tekanan harga pangan atau energi tentu saja Bank Indonesia tidak akan merespons dampak pertamanya. Yang kita respons adalah dampak rambatannya kalau inflasi berdampak secara fundamental, yang indikatornya adalah inflasi inti," katanya dalam konferensi pers KSSK, Rabu (13/4/2022).
Perry mengatakan kebijakan suku bunga selalu didasarkan pada perkiraan inflasi dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Dalam hal ini, kenaikan suku bunga acuan baru akan dilakukan ketika telah terjadi inflasi yang memberikan dampak secara fundamental.
Menurutnya, kenaikan inflasi dan situasi geopolitik global memang menjadi alasan bank sentral AS atau The Fed menaikkan suku bunga acuannya. BI bahkan memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 7 kali karena lonjakan laju inflasi di AS.
Perry menyampaikan BI bersama Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Pasalnya, kebijakan suku bunga The Fed akan memengaruhi arus modal di negara berkembang dan yield Surat Berharga Negara (SBN).
"Sejauh ini kami masih memberikan assesment stand kebijakan suku bunga yang dipertahankan di 3,5% sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi," ujarnya.
BI menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi sebesar 3,5% sejak Februari 2021. Suku bunga tersebut menjadi rekor terendah sepanjang sejarah.
Pada 2022, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap berada dalam kisaran 4,7%-5,5%. Sementara itu, laju inflasi akan terkendali dalam sasaran 3% atau plus minus 1%. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.