PMK 48/2023

Begini Ketentuan Perlakuan PPN Emas Batangan di PMK 48/2023

Redaksi DDTCNews | Senin, 01 Mei 2023 | 16:30 WIB
Begini Ketentuan Perlakuan PPN Emas Batangan di PMK 48/2023

Ilustrasi. Sejumlah warga menunggu giliran bertransaksi emas di Butik Emas Logam Mulia Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

JAKARTA, DDTCNews - PMK 48/2023 turut memuat ketentuan perlakuan PPN atas penyerahan emas batangan.

Sesuai dengan Pasal 20 ayat (1) PMK 48/2023, perlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) atas penyerahan emas batangan diberlakukan untuk 2 kepentingan. Pertama, untuk kepentingan cadangan devisa negara. Kedua, selain untuk kepentingan cadangan devisa negara.

“Perlakuan PPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a [untuk kepentingan cadangan devisa negara] tidak dikenai PPN sebagaimana diatur dalam UU PPN,” bunyi penggalan Pasal 20 ayat (2) PMK 48/2023, dikutip pada Senin (1/5/2023).

Baca Juga:
​​​​​​​Emas Granula Tidak Dipungut PPN, Apa Syaratnya?

Ketentuan tersebut sejalan dengan amanat Pasal 4A ayat (2) huruf d UU PPN. Sesuai dengan pasal tersebut, salah satu jenis barang yang tidak dikenai PPN adalah barang tertentu dalam kelompok barang uang, emas batangan untuk kepentingan cadangan devisa negara, dan surat berharga.

Kemudian, sesuai dengan Pasal 20 ayat (3) PMK 48/2023, perlakuan PPN atas penyerahan emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Seperti diketahui, PP 49/2022 memuat pengaturan terkait dengan pemberian fasilitas tidak dipungut PPN atas impor dan/atau penyerahan barang kena pajak/jasa kena pajak (BKP/JKP) tertentu yang bersifat strategis. Ada 8 kelompok barang tersebut, salah satunya adalah emas batangan.

Baca Juga:
Enam Pedagang Emas Digital yang Kantongi Izin Bappebti, Siapa Saja?

Adapun berdasarkan pada Pasal 25 ayat (1) huruf h PP 49/2022, atas impor emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara diberikan fasilitas PPN tidak dipungut.

Kemudian, sesuai dengan ketentuan pada Pasal 25 ayat (2) huruf g PP 49/2022, atas penyerahan emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara juga diberi fasilitas PPN tidak dipungut. Simak pula ‘Mulai Hari Ini, 2 Peraturan Baru Soal Pajak Resmi Berlaku’. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:35 WIB KONSULTASI PAJAK

​​​​​​​Emas Granula Tidak Dipungut PPN, Apa Syaratnya?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 14:00 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Enam Pedagang Emas Digital yang Kantongi Izin Bappebti, Siapa Saja?

Kamis, 26 September 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Tegaskan PPN atas IPL Apartemen Bukanlah Kebijakan Baru

Kamis, 26 September 2024 | 14:21 WIB PENERIMAAN CUKAI

Cukai Minuman Berpemanis Bakal Berlaku 2025, Targetnya Rp3,8 Triliun

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja