KEBIJAKAN PAJAK

Bantu Kerek Tax Ratio, Mendag Sebut Barang Ilegal Perlu Diberantas

Dian Kurniati | Kamis, 22 Agustus 2024 | 17:00 WIB
Bantu Kerek Tax Ratio, Mendag Sebut Barang Ilegal Perlu Diberantas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta jajarannya mengoptimalkan penegakan hukum terhadap barang-barang ilegal yang beredar di masyarakat.

Zulkifli mengatakan keberadaan barang-barang ilegal merugikan negara karena tak membayar pajak. Menurutnya, penegakan hukum terhadap barang ilegal menjadi bentuk dukungan Kemendag dalam meningkatkan rasio perpajakan (tax ratio).

"Kalau ilegal, negara tidak mendapat pajak. Oleh karena itu, rasio pajak kita kecil ketimbang negara lainnya," katanya, dikutip pada Kamis (22/8/2024).

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Zulkifli menuturkan penegakan hukum terhadap barang ilegal membutuhkan sinergi yang kuat antara kementerian dan lembaga. Sinergi ini diperlukan untuk pengawasan peredaran dan pemberantasan barang-barang ilegal.

Kemendag juga memiliki penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) yang bertugas mengatasi perdagangan barang ilegal, baik di pusat maupun daerah. Zulkifli pun meminta PPNS tersebut untuk meningkatkan efisiensi penyidikan dan penuntutan kasus-kasus perdagangan.

Melalui koordinasi yang erat dengan aparat penegak hukum, lanjutnya, celah-celah hukum di bidang perdagangan akan tertutup.

Baca Juga:
Kejar Kepatuhan Pajak Pelaku UMKM, DJP Perluas ‘Pendampingan’ BDS

Zulkifli menambahkan keberadaan tim penegak hukum yang kuat juga akan mengatasi underground economy yang tidak berkontribusi pada penerimaan pajak. Dia menegaskan pajak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045.

"Salah satu hambatan Indonesia untuk menjadi negara maju kita kenal dengan istilah underground economy. Artinya, ilegal," ujarnya.

Sejalan dengan itu, Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag juga tengah memetakan produk impor ilegal yang dijual di pasar dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak produk ilegal terhadap penerimaan pajak dan industri dalam negeri.

Hasil penelitian tersebut nantinya juga bakal disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, kapolri, dan jaksa agung. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja