INGGRIS

Bankir Serukan Pemangkasan Pajak Setelah Keluar dari Uni Eropa

Redaksi DDTCNews | Kamis, 20 Juni 2019 | 10:57 WIB
Bankir Serukan Pemangkasan Pajak Setelah Keluar dari Uni Eropa

Bob Wigley, Ketua UK Finance. 

JAKARTA, DDTCNews – Bankir di Inggris menyerukan dukungan yang lebih banyak pasca-Brexit. Salah satu dukungan yang diperlukan berupa pemangkasan pajak.

Asosiasi Keuangan Inggris (UK Finance) meminta agar ada badan baru yang mempromosikan visi positif untuk perbankan dan memangkas pajak pada industri tersebut. Hal ini diperlukan setelah dukungan untuk sektor ini tidak memadai sebelum Brexit.

“Saya kira tidak adil bahwa sejak krisis keuangan dan khususnya selama negosiasi Brexit, sektor dan layanan kami umumnya tidak melihat tingkat dukungan strategis dan perhatian dari pemerintah yang telah diberikan pada barang dan teknologi,” jelas Bob Wigley, Ketua UK Finance, seperti dikutip pada Kamis (20/6/2019).

Baca Juga:
Negara Ini Pungut PPN atas Jasa Pendidikan Sekolah Swasta Mulai 2025

Wigley mengatakan pemerintah harus membuat badan formal baru yang terdiri dari regulator, pejabat pemerintah dan gubernur Bank of England untuk menetapkan visi nasional yang positif untuk peran industri keuangan. Selain itu, sambungnya, tingkat agregat pajak yang dibayarkan oleh bank-bank di New York dan Frankfurt juga lebih rendah dibandingkan dengn London.

Pasalnya, untuk menghindari adanya gangguan, bank-bank yang berbasis di London telah memindahkan beberapa staf dan kegiatan ke hub baru di Uni Eropa. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. Seperti diketahui, Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober 2019. Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan keluar.

“Kita perlu menemukan cara untuk membuat Inggris menarik secara internasional jika kita ingin mempertahankan dan menarik bank-bank internasional di sini,” imbuhnya.

Baca Juga:
Pembukuan Pakai Bahasa Inggris, WP Kini Bisa Beri Tahu via Kring Pajak

Dia menyerukan peninjauan kembali peraturan untuk meringankan beban pada bank kelas menengah dan kecil. Menurutnya, kontrol yang lebih baik juga dibutuhkan agar tidak ada dampak yang lebih merugikan dari langkah beberapa bank yang meremehkan dampak penurunan pinjaman mereka.

Wigley juga meminta agar pemerintah lebih ketat dalam mengatur perpindahan beberapa perusahaan teknologi besar yang mulai pindah ke layanan perbankan. Menurutnya, fenomena ini harus mendapat respons berupa pengaturan yang serupa dengan perbankan.

“Regulasi 2.0 perlu dikembangkan untuk menangani model bisnis mereka,” imbuhnya, seperti dilansir euronews. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pembukuan Pakai Bahasa Inggris, WP Kini Bisa Beri Tahu via Kring Pajak

Jumat, 09 Agustus 2024 | 16:00 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Kertas Dinding (Wallpaper Tax)?

Selasa, 28 Mei 2024 | 10:30 WIB SEJARAH PAJAK DUNIA

Menurut Sejarah, Pajak Ternyata Punya Kaitan Erat dengan Pemberontakan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN