AMERIKA SERIKAT

Bangun Pusat Data, Google Minta Penghapusan Pajak Properti 20 Tahun

Redaksi DDTCNews | Selasa, 26 Februari 2019 | 10:30 WIB
Bangun Pusat Data, Google Minta Penghapusan Pajak Properti 20 Tahun

Ilustrasi. (foto: twincities)

BECKER, DDTCNews – Google berencana membangun pusat data bertenaga angin senilai US$600 juta (Rp8,39 triliun) di Minnesota Tengah. Namun, dalam pembangunannya, Google meminta pejabat setempat untuk menghapus pengenaan pajak selama 20 tahun mendatang.

Google telah meminta pemerintah Sherburne County dan pemerintah Kota Becker untuk memberi keringanan pajak properti. Keringanan pajak properti ini akan menghemat biaya pengeluaran Google hingga US$15 juta (Rp209,93 miliar).

Administrator Wilayah Sherburne Steve Taylor berharap pemerintah daerah bisa menanggapi permintaan Google secara positif. Nantinya, pemerintah setempat akan mengadakan rapat dengar pendapat publik pada Maret mendatang.

Baca Juga:
DEN: Kebijakan Bea Masuk Trump Jadi Peluang Investasi Bagi Indonesia

“Pembangunan pusat data bertenaga angin akan menghasilkan banyak kegiatan ekonomi lokal yang akan menguntungkan, tidak hanya untuk kota, tapi juga untuk kabupaten dan negara bagian,” tuturnya seperti dikutip pada Selasa (26/2/2019).

Pembangunan pusat data itu pun mendapat dukungan dari Wali Kota Becker Tracy Bertram. Bertram menilai ekspansi Google akan memberi manfaat perekonomian bagi Becker. Dia optimistis upaya Google akan diikuti oleh sejumlah perusahaan teknologi lainnya untuk berinvestasi di Becker.

“Pembangunan itu akan membawa lebih dari US$7 juta (Rp97,96 miliar) per tahun yang akan masuk ke kas county, sekaligus menarik perusahaan teknologi lain untuk menanamkan modalnya di wilayah ini,” papar Bertram.

Baca Juga:
Sri Mulyani Pastikan THR dan Gaji ke-13 ASN Tetap Dicairkan

Permintaan pengurangan pajak adalah bagian dari usulan Google untuk membangun pusat data seluas 35.000 meter persegi pada lahan seluas 120 hektare yang dimiliki oleh Xcel Energy. Nantinya, Google akan membangun 2 perangkat bertenaga angin untuk memfasilitasi operasional pusat data.

Untuk itu, seperti dilansir Market Watch, Komisi Utilitas Publik Minnesota sedang meninjau perjanjian antara Google dengan Xcel Energy. Komisi tersebut telah meminta Google dan Xcel Energy untuk memberikan keputusan pada 30 Juni 2019 terkait kelanjutan pengelolaan lahan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 07 Februari 2025 | 18:30 WIB CORETAX DJP

Akun WP Badan Tak Bisa Terbitkan Bupot, Harus Lewat PIC Coretax

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:00 WIB PMK 11/2025

PMK Omnibus Terbit, Tarif PPN Kegiatan Membangun Sendiri Tetap 2,2%

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:07 WIB FOUNDER DDTC DANNY SEPTRIADI

‘Praktik Terbaik dalam Restitusi PPN adalah Immediate Refund System’

Jumat, 07 Februari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DEN: Kebijakan Bea Masuk Trump Jadi Peluang Investasi Bagi Indonesia