Ketua Banggar DPR Said Abdullah. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Badan Anggaran (Banggar) DPR meminta pemerintah menyiapkan skenario terburuk dalam menangani pandemi Covid-19.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan skenario terburuk penanganan Covid-19 tersebut mencakup sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial. Menurutnya, skenario tersebut juga akan menimbulkan konsekuensi pada perubahan arah kebijakan dan sasaran postur APBN 2021 dan RAPBN 2022.
"Sehingga memerlukan dukungan pembiayaan yang besar [penerbitan surat berharga negara]," katanya, Senin (12/7/2021).
Said mengatakan pandemi Covid-19 masih menyebabkan ketidakpastian yang tinggi. Menurutnya, APBN belum memitigasi skenario terburuk jika pandemi Covid-19 berlangsung lebih lama.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah tengah bersiap menjalankan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga 6 pekan sebagai antisipasi. Adapun pada tahap awal, pemerintah merencanakan PPKM darurat berlangsung sepanjang 3-20 Juli 2021.
"PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus dan mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," ujarnya.
Menurutnya, Kemenkeu telah memastikan ketersediaan anggaran dalam penanganan pandemi dan dampaknya pada masyarakat. Secara bersamaan, pemerintah juga akan memantau dampak kebijakan PPKM terhadap pertumbuhan ekonomi dan penerimaan negara, terutama perpajakan.
Dalam penanganan pandemi Covid-19, Banggar juga meminta pemerintah menggunakan sisa anggaran lebih (SAL) 2020 sebagai tambahan anggaran. Selain itu, pemerintah perlu membuat proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan anggaran daerah yang terintegrasi dalam sistem teknologi informasi agar semakin efektif, efisien, dan akuntabel. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.