KABUPATEN GIANYAR

Ayo Manfaatkan! Puluhan Ribu Wajib Pajak Sudah Ikut Pemutihan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 25 November 2021 | 12:30 WIB
Ayo Manfaatkan! Puluhan Ribu Wajib Pajak Sudah Ikut Pemutihan

Ilustrasi. Sejumlah warga antre saat membayar pajak kendaraan bermotor di kantor Samsat. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj.

GIANYAR, DDTCNews - Puluhan ribu wajib pajak di Kabupaten Gianyar, Bali telah memanfaatkan insentif pajak kendaraan bermotor (PKB).

Kepala UPTD Samsat Gianyar Anak Agung Rai Sugiartha mengatakan sebanyak 36.400 wajib pajak sudah melunasi tunggakan PKB. Total angka tersebut berasal dari tunggakan pembayaran PKB mobil dan motor sampai dengan 10 tahun.

"Ada 36.400 unit kendaraan yang akhirnya membayar kewajiban setelah adanya diskon pajak ini, sudah melampaui. Yang menunggak di atas 3 sampai 10 tahun, baik roda dua maupun roda empat," katanya, dikutip pada Kamis (25/11/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Agung Rai menjelaskan Pemprov Bali memberikan banyak insentif pajak tahun ini. Masyarakat yang mempunyai tunggakan 10 tahun pajak cukup membayar pokok pajak kendaraan untuk dua tahun terakhir. Selain itu, pemprov juga menawarkan diskon pokok pajak kendaraan.

Dia menegaskan diskon pokok dan denda administrasi tersebut hanya berlaku pada komponen PKB yang dikelola Pemprov Bali. Dengan demikian, masyarakat tetap membayar denda pada pungutan yang dikelola Jasa Raharja.

Samsat Gianyar mengimbau masyarakat setempat untuk ikut memanfaatkan insentif PKB tersebut secara optimal. Adapun kebijakan relaksasi pajak tersebut berlaku mulai 4 Oktober sampai dengan 17 Desember 2021.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

"Yang menunggak 10 tahun misalnya, cukup bayar pajak 2 tahun saja. Berlaku 2 bulan, 4 Oktober hingga 17 Desember 2021," tutur Agung Rai.

Sementara itu, Camat Sukawati Gusti Ngurah menambahkan BUMDes pada tingkat kecamatan sudah siap melayani pembayaran PKB. Menurutnya, pelayanan yang makin dekat dengan rumah warga bisa meningkatkan kepatuhan dalam membayar pajak.

"Yang niat membayar juga jadi meningkat. Dulu mungkin malas karena nunggaknya bertahun-tahun, khawatir kena banyak. Dengan adanya diskon mereka usahakan," ujarnya seperti dilansir nusabali.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN